Ethicaldigest

Penurunan Nafsu Makan Usia Lanjut, Diagnosa dan Penanganannya

dr. Azzaky, SpPD*

Secara umum, penyebabnya dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu masalah medis (70-70%) masalah psikiatrik (10-20%) dan sisanya (sekitar 25%) tidak diketahui penyebabnya. Faktor sosial, seperti aksesibilitas makanan dan kesehatan gigi harus ditelusuri dengan lengkap sebagai salah satu diagnosis banding penyebab anoreksia. Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti perlu dilakukan untuk melihat tanda dan gejala nyeri perut, yang mengarah pada ulkus lambung.

Ketika tidak ditemukan kelainan, mungkin diperlukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, glukosa darah, thyroid stimulating hormone, kreatinin, kalsium, laju endap darah, enzim liver, benzidine, ataupun roentgen thorax. Apabila pemeriksaan penunjang awal tersebut juga tdak memberikan petunjuk yang jelas, direkomendasikan pedekatan watchfull waiting, dibandingkan tindakan pelacakkan yang tidak terarah seperti MSCT abdomen.

Apabila ditemukan penurunan nafsu makan pada lansia, khususnya bila menetap atau bertambah parah, sebaiknya segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan terdekat. Beberapa pendekatan yang dapat dikerjakan di rumah untuk menangani anoreksia pasien usia lanjut di rumah, meliputi:

  • Manipulasi jenis makanan: membuat konsistensi menjadi lebih lunak, memperbaiki rasa makanan, dan meningkatkan varietas makanan.Penelitian Bautista et al., 2013 menunjukkan pemberian tambahan penyedap rasa pada lansia tidak memiliki kontraindikasi khusus dan dapat diberikan untuk meningkatkan nafsu makan
  • Memperbaiki faktor psikososial: menghindari isolasi sosial, terutama bagi lansia yang tinggal di panti jompo atau tinggal sendiri.
  • Obat – obatan: menghindari obat – obatan yang menurunkan nafsu makan atau menambah obat untuk mempermudah pencernaan. Pendekatan ini sebaiknya didahului oleh konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Pemberian obat-obatan penambah nafsu makan seperti megesterol acetate terbukti tidak bermanfaat dalam meningkatkan berat badan mau pun memperpanjang usia pasien. Sehingga tidak direkomendasikan untuk diberikan.
  • Pelacakan penyakit: beberapa kondisi klinis, seperti gangguan pencernaan, kerusakan gigi, gangguan sirkulasi, penyakit saraf pusat, gangguan hormon, infeksi dan penyakit kejiwaan, dapat menyebabkan penurunan nafsu makan. Konsultasikan pada dokter untuk melacak penyakit penting, terutama bila kondisi lansia tampak seperti sakit keras.
  • Suplemen atau pendamping makan: berbagai suplementasi makro – dan mikro – nutrient dapat diberikan untuk melengkapi makanan sehari – hari (terutama bila asupan rendah), sebaiknya dikerjakan dibawah pengawasan dokter
  • Pada pasien lansia yang mengalami demensia, pemakaian tube feeding tidak direkomendasikan, lebih direkomendasikan pemberian makanan dengan suapan-suapan (hand feeding) yang ‘telaten’ dalam mempertahankan berat badan pasien dan memberikan rasa nyaman kepada pasien.

Kesimpulan: penurunan nafsu makan pada lansia merupakan kondisi kesehatan yang perlu perhatian khusus dan sering kali membutuhkan penanganan langsung oleh tenaga medis professional

* Ketua Tim dan Pokja Geriatri RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten/Dosen Klinis FKKMK UGM Yogyakarta

Referensi:

1.  Horwitz B.A., Blanton C.A., McDonald R.B. Physiologic determinants of the anorexia of aging: Insights from animal studies. Annu. Rev. Nutr. 2002;22:417–438. doi: 10.1146/annurev.nutr.22.120301.071049. 

2.  Conte C., Cascino A., Bartali B., Donini L., Rossi-Fanelli F., Laviano A. Anorexia of Aging. Curr. Nutr. Food Sci. 2009;5:9–12. doi: 10.2174/157340109787314776. 

3.  MacIntosh C., Morley J.E., Chapman I.M. The anorexia of aging. Nutrition. 2000;16:983–995. doi: 10.1016/S0899-9007(00)00405-6. 

4.  Di Francesco V., Fantin F., Omizzolo F., Residori L., Bissoli L., Bosello O., Zamboni M. The anorexia of aging. Dig. Dis. 2007;25:129–137. doi: 10.1159/000099477.

5.  Abu, R.A. 2016. PEG insertion in patients with dementia does not improve nutritional status and has worse outcomes as compared with PEG insertion for other indications. J CLin Gastroenterol. (PMID: 27505401)

6.  Bautista, E.N. 2013. Effect of Flavour enhancher on the nutritional status of older persins.J Nutr Helth Aging. Voulem 17(4): 390-392.

7. Harper, G.M., Johson, C.B., Landefeld, C.S. 2018. Geriatric Disorder. In Current Medical Diagnosis and Treatment. McGraw Hill: New York. PP 55-70.