Ethicaldigest

Faricimab, Terobosan Baru Pengobatan nAMD dan DME yang Lebih Nyaman

Gangguan retina seperti age-related macular degeneration (AMD) dan diabetic macular edema (DME) termasuk penyebab kebutaan yang relatif banyak terjadi di Indonesia. Meski memiliki patofisiologi berbeda, baik nAMD (AMD basah) maupun DME terjadi akibat adanya pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal di sekitar retina, sehingga terjadi kebocoran darah dan cairan yang menekan makula. Kini ada harapan baru dalam pengobatan nAMD dan DME.

Selama ini, pengobatan nAMD dan DME dilakukan dengan injeksi anti-VEGF intravitreal, untuk menekan vaskularisasi abnormal. Pengobatan ini cukup efektif. “Sekitar 90% pasien bisa diselamatkan penglihatannya, bahkan 30% pasien penglihatannya membaik dengan injeksi anti-VEGF,” ujar Dr. dr. Elvioza, Sp.M(K), dalam media edukasi Inovasi Baru untuk Menyelamatkan Penglihatan yang diselenggarakan Roche Indonesia di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Namun demikian, injeksi intravitreal yang perlu dilakukan rutin setiap bulan lama kelamaan kerap menurunkan kepatuhan pasien untuk berobat lantaran pasien bosan dan capek. “Setelah kita survei, 54% pasien stres sebelum injeksi. Makin sering disuntik, pasien makin stress. Akibatnya glukosa darah dan tensi naik,” tutur Dr. dr. Elvioza.

Juga ditemukan bahwa 42% pasien menginginkan suntikan yang lebih sedikit. “Terutama pasien yang dari luar kota atau pulau. Tidak mungkin mengharapkan mereka datang setiap bulan,” lanjutnya.

Baca juga: Deteksi Dini ARMD

Baik pasien maupun dokter mengharapkan inovasi obat yang efeknya bisa bertahan lebih lama, sehingga interval penyuntikan pun lebih panjang. Faricimab, obat inovasi baru yang mengombinasikan anti-VEGF dengan anti-Ang-2 memberikan harapan bagi pasien. “Menggabungkan dua inhibitor dalam satu suntikan membuka jalan baru bagi pengobatan penyakit mata. Selain manfaat klinis, faricimab menawarkan daya tahan yang lebih lama, yang berarti lebih sedikit suntikan bagi pasien,” papar Dr. dr. Elvioza.

Ada dua faktor yang berperan dalam nAMD dan DME, yaitu VEGF dan Ang-2. VEGF memicu vaskularisasi abnormal, sedangkan Ang-2 menginduksi sitokin yang meningkatkan prmeabilitas pembuluh darah sehingga mudah bocor. Faricimab dirancang untuk menghambat jalur yang melibatkan Ang-2 dan VEGF-A. “Dengan obat yang bisa menghambat respons Ang-2, diharapkan pembuluh darah jadi stabil dan tidak bocor lagi,” ujarnya.

Penelitian tambahan menemukan, penghambatan kedua jalur telah terbukti dalam studi praklinis berpotensi memberikan manfaat yang saling melengkapi. Di samping menghambat neovaskularisasi, juga menstabilkan pembuluh darah sehingga mengurangi kebocoran pembuluh darah dan peradangan.

Baca juga: Terapi Biologis Uveitis, dari Anti Interleukin hingga Interferon

Kombinasi anti-VEGF dan anti-Ang-2 dalam satu suntikan memberikan memberikan daya tahan yang lebih lama, yang berarti lebih sedikit suntikan bagi pasien. “Menurut hasil studi, efek faricimab bisa bertahan 16 minggu pada 63% pasien, dan 12 minggu pada 78%. Artinya, terobosan ini memungkinkan pasien mendapatkan suntikan dengan selang waktu 3 atau 4 bulan setelah tahun pertama, dibandingkan suntikan yang harus diberikan sebulan sekali pada terapi yang sudah ada,” tutur Dr. dr. Elvioza.

PT Roche Indonesia berkomitmen untuk membantu mendorong perubahan positif dalam bidang oftalmologi dan meningkatkan kesehatan mata dalam agenda nasional. “Kami berkomitmen untuk membantu pasien yang memerlukan untuk dapat mengakses obat-obatan yang mereka butuhkan, dan kami akan bekerja sama dengan semua mitra pemerintah dan swasta untuk menemukan jalan ke depan agar dapat menawarkan solusi akses yang terjangkau dan berkelanjutan bagi orang-orang yang membutuhkan faricimab,” ujar Dr. Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur Roche Indonesia.

Pengobatan nAMD dan DME terus berkembang. Hingga tahun 2000, pengobatan dilakukan dengan terapi laser. Namun pada akhirya pasien tetap akan buta, meski lebih lambat. Kini eranya injeksi intravitreal. Kombinasi anti-VEGF dan anti-Ang-2 memungkinkan pasien diinjeksi lebih jarang, sehingga lebih nyaman bagi mereka. (nid)