Ethicaldigest

Percepatan Akses Vaksin DBD dengan Kemitraan antara Takeda dan Biological E.

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi akibat virus yang paling cepat menular yang ditularkan melalui vektor nyamuk. Dtengarai, sekitar Di India dan Asia Tenggara, 1,3 milyar masyarakat hidup di wilayah endemik DBD. Thailand, India, dan Indonesia menjadi negara endemi tertinggi. Rekomendasi terbaru dari WHO’s Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) terkait Imunisasi merekomendasikan vaksin DBD Takeda untuk diperkenalkan di daerah dengan beban DBD yang tinggi dan intensitas penularan tinggi, untuk memaksimalkan perlindungan terhadap DBD.

Takeda membangun kemitraan strategis dengan Biological E. Limited, perusahaan vaksin dan biologi terkemuka di India, untuk memproduksi vaksin DBD Takeda, TAK-003. Kemitraan ini menandai langkah penting dalam upaya memerangi ancaman dengue/DBD, sejalan dengan target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.

Kemitraan tersebut diumumkan dalam 2024, sebuah forum regional life science dan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Telangana. Yang Mulia Perdana Menteri Telangana, Sri Anumula Revanth Reddy menyambut baik kemitraan ini, di mana Hyderabad di Telangana akan menjadi tuan rumah fasilitas tempat pembuatan vaksin DBD kerjasama antara Takeda dan Biological E. “Negara bagian Telangana menawarkan lingkungan penelitian dan pengembagan (R&D), serta manufaktur yang kondusif dengan fokus pada ilmu hayati (life science), khususnya vaksin dan biologi, dan saya sangat gembira karena produksi vaksin DBD di Hyderabad ini bertujuan untuk mempercepat akses vaksin di India dan negara-negara endemis lainnya,” tutur Sri Anumula.

Kemitraan ini akan meningkatkan kemampuan produksi vaksin dengue, untuk memastikan suplai vaksin global yang berkelanjutan. Biological E. akan meningkatkan kapasitas produksinya hingga berpotensi mencapai 50 juta dosis per tahun, sehingga mempercepat upaya Takeda untuk memproduksi 100 juta dosis per tahun dalam satu dekade.

“Pemanfaatan keahlian teknologi Takeda dan kemampuan produksi Biological E. akan mendukung aksesibilitas dan keterjangkauan yang lebih besar terhadap vaksin DBD, sehingga dapat berkontribusi terhadap ketahanan kesehatan dan kesiapan India di masa yang akan datang,” ungkap Sri Duddilla Sridhar Babu, Menteri Perindustrian & Perdagangan Telangana.

Hal ini diamini oleh Gary Dubin, M.D., President of the Global Vaccine Business Unit Takeda. “Tujuan jangka panjang untuk program DBD kami adalah membuat TAK-003 tersedia secara luas bagi mereka yang berisiko yang dapat memperoleh manfaat dari imunisasi. Dalam setahun terakhir, kami telah berhasil meluncurkannya di pasar swasta, dan sekarang kami meluncurkan di beberapa program publik, serta bekerja sama dengan para mitra untuk memberikan dampak terhadap kesehatan masyarakat yang lebih luas,” jelasnya.

Ini adalah upaya bersama untuk memerangi DBD dalam skala global. “Dengan meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan untuk vial multi-dosis TAK-003, kami ingin mendorong akses yang berkelanjutan terhadap vaksin ini di lebih banyak negara endemik,” imbuh Gery.

Baru-baru ini, The Lancet Global Health mempublikasikan hasil eksplorasi jangka panjang dari uji coba pivotal Phase 3 Tetravalent Immunization against Dengue Efficacy Study (TIDES). Hasilnya menunjukkan bahwa TAK-003 memperlihatkan perlindungan yang berkelanjutan terhadap dengue selama empat setengah tahun (54 bulan) setelah vaksinasi.

Vaksin DBD ini telah disetujui di lebih dari 30 negara, termasuk Uni Eropa, Inggris, Brasil, Argentina, Indonesia, Thailand dan Malaysia untuk pencegahan DBD oleh semua serotipe. Ke depannya, Takeda akan terus memantau data jangka panjang dan melanjutkan pengajuan peraturan di lebih banyak negara untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang belum terpenuhi. (nid)