Ethicaldigest

Sunarko: “Kenal Baik dengan Banyak Dokter itu Privilese”

Mempelajari dengan cermat setiap produk yang dipegangnya. Inilah prinsip Sunarko, HCP Channel Activation Manager PT Galderma Indonesia Healthcare. “Sejak awal masuk farmasi, saya punya kebiasaan mengulik produk lebih dalam. Jadi betul-betul paham clinical knowledge, product knowledge, clinical trial-nya, sampai produk kompetitor sehingga bisa meyakinkan dokter maupun praktisi kesehatan lainnya,” ujarnya.

Narko memulai karir di dunia farmasi sejak 1996, sebagai medical representative. Pekerjaan yang kerap dipandang sebelah mata, justru tampak menarik bagi Narko. Setelah lulus dari S1 Farmasi Universitas Indonesia, ia segera melamar ke sebuah perusahaan farmasi dan menjalani pekerjaan sebagai medrep.

Awalnya, banyak teman menyangsikan kemampuannya karena menilai Narko sebagai pribadi yang pendiam; tidak cocok menjadi sales. Narko tidak mengindahkan. Ia membuktikan dengan ketelatenan, karirnya melesat cepat. Beberapa kali pindah ke perusahaan lain, jabatannya terus naik. Mulai dari supervisor sampai district manager. Masuk Menarini pada 2009, ia menempati posisi sebagai regional sales manager. Di perusahaan inilah, pada 2010, perjalanan karirnya berbelok dari sales ke marketing.

Prinsipnya untuk selalu cermat mempelajari produk, ditularkannya kepada tim sales di lapangan. Ia sadar, banyak medrep yang sekadar berjualan, tanpa betul-betul memahami produk. “Jadi saya dorong mereka untuk mempelajari product knowledge. Ketika atasan saya melihat ini, mungkin dia menilai kalau saya berbakat di product management. Akhirnya saya diberi kepercayaan menjadi product manager,” tutur Narko.

Pada 2021, Narko bergabung ke perusahaan asal Swiss, Galderma. Di perusahaan ini, ia memegang produk perawatan kulit Cetaphil. Ini bukan bidang baru baginya karena sebelumnya pun ia pernah handle produk untuk kulit. Ia menilai, pasar skincare telah berkembang sangat pesat. “Coba lihat di rak toko dan apotek. Makin banyak brand skincare baik lokal maupun multinasional, dengan berbagai macam produk. Di sektor HCP pun banyak perusahaan yang terjun memasarkan skincare,” ujarnya.

Ia juga menilai, kesadaran masyarakat menggunakan skincare pun makin tinggi. Tidak hanya di kalangan perempuan, tapi juga laki-laki. “Sekarang, salah satu kriteria manusia modern itu rutinitas menggunakan skincare,” ia tertawa. Dirinya pun memakai skincare. Sebagai representatif dari produk skincare terkemuka di dunia, kulitnya haruslah bersih dan sehat sehingga menampilkan citra yang baik terhadap brand Cetaphil.

Tentu, bukan hanya kesehatan kulit yang ia perhatikan. Ia juga sadar untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Ia bersyukur, memiliki semangat untuk berolahraga. Ia rutin berolahraga 3-4 kali per minggu. “Sebelum ke kantor saya ‘mandi’ kerigat dulu. Latihan treadmill atau angkat beban. Sabtu main tenis,” ucapnya. Untuk makanan tidak ada pola makan khusus. “Cuma sejak beberapa tahun terakhir mengurangi makanan dan minuman manis. umur makin bertambah, takutnya metabolisme gula sudah tidak sebaik dulu, meski sampai sekarang masih normal,” tutur Narko.

Menengok perjalanan karirnya di farmasi, ia merasa lebih banyak suka daripada dukanya. “Saya jadi banyak pengetahuan mengenai seluk beluk obat. Keluarga sering menjadikan saya sebagai rujukan sebelum minum obat,” ia tersenyum. Narko juga merasa beruntung bisa kenal baik dengan banyak dokter, “Menurut saya itu privilese.”

Kalau dukanya? “Waktu masih di sales department pulang bisa lewat tengah malam karena menungu dokter selesai praktik. Berangkatnya pun pagi sekali saat masih gelap,” kenangnya. Di posisinya sekarang, tentu Narko lebih banyak di kantor, dengan jam kerja yang lebih teratur sehingga lebih banyak waktu untuk keluarga. “Tapi meski kerja di balik meja, stres tetap ada, bikin kepala berasap. Entah karena beban pekerjaannya butuh energi lebih banyak, atau karena usia sudah mulai menurun,” pungkasnya sambil tertawa kecil. (nid)