Ethicaldigest

Risiko Anak Gemuk

Ada anggapan, anak yang gemuk berarti sehat dan lucu. Sebaliknya, kegemukan pada anak berisiko terjadinya penyakit metabolik di kemudian hari. Kini, kejadian diabetes mulai banyak menyerang mereka yang berusia lebih muda.

Prevalens obesitas pada anak dan remaja meningkat pesat di seluruh dunia. Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES) tahun 2011-2012, 16,9% anak usia 2 – 19 tahun, serta 34,9% dewasa berusia 20 tahun atau lebih mengalami obesitas. Melihat kecenderungannya, kejadian overweight dan obesitas anak secara global meningkat dari 4,2% tahun 1990 menjadi 6,7% tahun 2010. Angka ini diperkirakan mencapai 9,1% tahun 2020.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dari Kementerian Kesehatan RI, secara nasional menunjukkan masalah overweight dan obesitas pada anak usia 5-12 tahun berturut-turut 10,8 % dan 8,8%; sudah mendekati perkiraan angka dunia tahun 2020 (9,1%). Di Denpasar, prevalens obesitas pada remaja 11-17 tahun tahun 2002 sebesar 11%. Sedangkan di Bali, Dewi dan Sidiarta (2013) mendapatkan prevalens obesitas 15% pada anak usia 10-12 tahun; 80% obesitas pada remaja akan menetap sampai dewasa.

Obesitas pada anak dan remaja merupakan masalah yang kompleks. Sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. Obesitas pada remaja merupakan risiko masalah kesehatan pada masa tua. Komplikasi metabolik yang berhubungan dengan obesitas, seperti resistensi insulin, hipertensi dan hiperlipidemia, meningkat pada anak dan remaja. Hal lain yang bisa timbul antara lain gangguan pernafasan, kelainan ortopedi, kolelitiasis dan early maturation.

Peran dokter anak penting, untuk mengenali dan mencegah obesitas pada anak dan remaja agar tidak berlanjut menjadi obesitas saat dewasa.