Ethicaldigest
infeksi virus corona

Infeksi COVID-19, Penyebab Badai di Berbagai Organ Tubuh

Masih banyak yang tidak diketahui dari infeksi COVID-19, yang telah memakan banyak korban di Tiongkok. Tapi, satu hal yang pasti, penyakit ini bisa memicu ‘badai’ di berbagai organ tubuh. Ini merupakan karakter alami dari virus corona zoonotik sebelumnya, yang menular dari binatang ke manusia, seperti SARS dan MERS.

Berbeda dari virus corona penyebab common cold, dua virus corona penyebab wabah sebelumnya bisa menyebabkan ‘badai’ di semua organ tubuh. Termasuk juga virus corona baru dari Wuhan, yang dinamai “COVID-19” oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Hal ini menjelaskan mengapa epidemi infeksi COVID-19 telah membunuh lebih dari 2000 orang hanya dalam beberapa minggu, melebihi angka kematian karena SARS. Meski angka kematian penyakit ini hanya seperlima dari angka kematian SARS, virus corona baru menyebar lebih cepat.

Berdasarkan data per 25 Februari 2020, jumlah korban virus corona mencapai 2630 jiwa dan 79571 orang terinfeksi. Jumlah penderita terus mengalami peningkatan. Kini penyebaran tidak hanya terjadi dengan cepat di daratan Tiongkok saja, taoi juga meluas ke beberapa wilayah di dunia.

Beberapa negara, seperti Iran, Korea Selatan, Italia dan Jepang telah mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi. Jumlah peningkatan kasus yang paling melonjak di luar daratan Tiongkok terjadi di Korea Selatan dan Italia. Hingga 25 Februari 2020, jumlah kasus kematian di kedua negara tersebut menjadi yang terbesar di luar daratan Tiongkok.

Berdasar catatan CNN, jumlah kasus yang telah terkonfirmasi di Korea Selatan adalah 833 kasus, meningkat 231 kasus hanya dalam sehari. Seharu sebelumnya, jumlah kasus terkonfirmasi di negara tersebut hanya 602 kasus. Sedangkan di Italia, kasus infeksi CIVID 19 telah mencapai 299 kasus.

Pada 11 Februari 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok merilis laporan bahwa COVID 19 membunuh 2,3% pasien. Ini berarti, penyakit ini 23 kali lebih fatal dari flu musiman, Penyakit berat dan kematian dilaporkan pada semua kelompok usia, kecuali pada anak-anak di bawah usia sembilan tahun.