Penelitian MR CLEAN selesai. Hasilnya menunjukkan, terapi endovaskuler efektif dan aman diberikan pada penderita stroke. Dalam penelitian terbaru, yang diterbitkan pada edisi 6 April British Medical Journal, outcome pasien dari penelitian MR CLEAN ini dibandingkan dengan pasien dalam dunia nyata, yang terdaftar dalam registri MR CLEAN. Hasilnya menunjukkan, terapi ini memiliki efektivitas dan keamanan yang sama.
Penelitian MR CLEAN adalah penelitian acak terkontrol pertama, yang berhasil menggunakan terapi endovascular pada pasien stroke iskemik. Terapi ini dengan memasukkan kateter ke pembuluh darah arteri, hingga ke bagian pembuluh darah yang mengalami penyumbatan. Kemudian, dilakukan terapi sesuai jenis stroke.
“Setelah penelitian MR CLEAN, yang membuktikan keampuhan terapi endovaskular pada stroke, kami mulai menggunakan terapi ini secara rutin dan semua pasien yang diobati dimasukkan dalam suatu registri. Sehingga, kami dapat membandingkan bagaimana outcomenya di dunia nyata, dibanding mereka dalam penelitian klinis,” kata penulis utama, Ivo Jansen, MD, Academic Medical Centre, Amsterdam, Belanda.
“Hasil kami menunjukkan, outcome sama baiknya. Bahkan mungkin lebih baik lagi, dengan pasien di dunia nyata,” katanya. “Persentase pasien yang mencapai outcome yang baik lebih tinggi di registri.”
Penelitian acak ini adalah yang pertama kali difokuskan pada terapi endovaskuler, untuk stroke. “Semua orang masih belajar bagaimana melakukan ini. Sekarang kami jauh lebih berpengalaman. Kami jadi tahu, apa yang harus dilakukan di semua lini: intervensionis, perawat, paramedis, tim lab kateter. Kami menjadi terbiasa dan mempercepat pasien melalui sistim, sehingga mereka bisa mendapat penanganan secepatnya.”
“Kami memiliki populasi yang sedikit lebih luas, dengan usia rata-rata yang sedikit lebih tinggi pada registri MR CLEAN, dibanding dalam penelitian acak. Ini menunjukkan, efek dari singkatnya waktu yang diperlukan untuk memberikan terapi sangat kuat, hingga mengalahkan faktor faktor lainnya.”
Dia menyimpulkan, “Hasil penelitian MR CLEAN luar biasa dan membuktikan bahwa terapi endovaskuler, terbukti efektif untuk stroke. Tapi kami selalu membutuhkan validasi klinis di dunia nyata. Percobaan kami benar-benar menunjukkan bahwa pasien stroke, dalam praktek sehari-hari mendapat manfaat dari terapi ini. Mungkin masih ada manfaat lain dengan memperbaiki sistim pengobatan, untuk mempersingkat waktu pengobatan.”
Dalam penelitian terbaru, para peneliti menganalisis data 1.488 pasien yang menjalani terapi endovaskular untuk stroke iskemik akut, dalam waktu 6,5 jam dari timbulnya gejala di salah satu dari 16 pusat terapi di Belanda, antara Maret 2014 dan Juni 2016. Outcome utama adalah skor Rankin Scale (mRS) yang dimodifikasi, mulai dari 0 (tidak ada gejala) hingga 6 (kematian) pada hari ke 90.
Hasil penelitian menunjukkan, perubahan yang signifikan secara statistik menuju outcome fungsional yang lebih baik pada pasien registri MR CLEAN, dibanding kelompok intervensi penelitian acak MR CLEAN (adjusted common odds ratio [OR], 1,30; confidence interval 95% [CI], 1,02-1,67) dan kelompok kontrol (OR, 1,85; 95% CI, 1,46 – 2,34).
Outcome fungsional yang baik (skor mRS 0-2) dicapai pada 37,9% pasien di registri, dibanding 32,6% pada kelompok intervensi penelitian acak dan 19,1% pada kelompok kontrol. Kecepatan reperfusi, dengan keberhasilan reperfusi didefinisikan sebagai skor 2B-3 pada trombolisis diperpanjang pada skor infark serebral, adalah 58,7%. Sama dengan pasien dalam penelitian MR CLEAN.
Durasi dari onset stroke sampai memulai terapi endovaskuler, dan dari onset stroke sampai reperfusi yang sukses atau pemberian bolus kontras terakhir, adalah 1 jam lebih pendek untuk pasien di registri MR CLEAN. Perdarahan intrakranial simtomatik terjadi pada 5,8% pasien dalam registri, dibanding 7,7% pada kelompok intervensi penelitian acak dan 6,4% pada kelompok kontrol.