Ethicaldigest

Fibrosis, Sirosis, Bisa Sembuh

Meski hepatitis B dan C tetap penyebab terbanyak kanker hati, perlemakan hati juga punya peran penting. Penelitian yang dilakukan di RS umum pusat nasional Cipto Mangunkusumo dan dipublikasikan tahun 2009 menunjukkan, dari 99 pasien kanker hati, 47 persen penyebabnya Hepatitis B, 17 persen Hepatitis C, dan 34 persen tak ditemukan virus. Dan, dari profil penderita yang tanpa virus, umumnya mereka menderita diabetes, obesitas, dan dislipidemia (kelainan metabolisme lemak).

Dari sini bisa disimpulkan bahwa perlemakan hati punya peran penting untuk terjadinya fibrosis, sirosis dan kanker hati. Faktor-faktor risiko paling signifikan dari perlemakan hati meliputi komponen sindroma metabolik: obesitas, intolerasi glukosa atau diabetes, hipertensi dan dislipidemia, terutama kadar trigliserida yang tinggi dan kolesterol HDL yang rendah. Penyakit perlemakan hati non alkohol sendiri merupakan faktor risiko untuk morbiditas dan mortalitas, penyakit kardiovaskular dan malignansi.

Saat seseorang sudah berada pada kondisi fibrosis atau sirosis, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi. Penyakitnya bisa berkembang menjadi kanker hati, atau kembali dinormalkan. “Jika dulu ada anggapan bahwa fibrosis atau sirosis tidak bisa reversible, tapi pada tahun 2008, publikasi dari Scott Friedman mengatakan bahwa kondisi ini bisa di reversible,” kata Prof. Dr. dr. Ali Sulaiman Sp.PD-KGEH. “Dengan memberikan obat yang menargetkan hepatic stellar cell, dapat menahan perkembangan HSC membentuk kolagen fibrinogenesis, sehingga bisa mengembalikan sirosis,” kata ahli penyakit hati yang berpraktik di Jalan Cilamaya 46, Cideng, Jakarta Barat itu. “ Sekarang ini banyak perusahaan farmasi berlomba-lomba untuk membuat obat yang dapat menargetkan HSC. Tapi hingga saat ini belum ada obat yang terbukti berhasil menghentikan dan mengembalikan fibrosis atau sirosis,” kata Prof Ali. Paling bagus, menurutnya, adalah mencegah agar penderita penyakit hati tidak masuk dalam kondisi fibrosis atau sirosis. Karena setiap penyakit liver, apapun penyebabnya, dapat berakhir menjadi fibrosis sampai sirosis  dan kanker hati. Karena itu, pengobatan paing baik adalah menghilangkan faktor penyebabnya, yaitu dengan mengobati penyebab hepatitisnya.