Ethicaldigest

Pemograman Apoptosis Terbaru

Ilmuwan dari Walter and Eliza Hall Institute, Australia, berhasil mengidentifikasi suatu langkah kunci proses biologis dalam kematian sel terprogram, disebut juga apoptosis. Apoptosis penting bagi proses biologis pada manusia, karena menghilangkan sel-sel berbahaya dan yang tidak diinginkan oleh tubuh, serta melindungi dari perkembangan sel kanker. Ini juga merupakan dasar dari berkembangnya penyakit degenerative, yaitu dengan mematikan sel-sel sehat.

Kepala Penelitian Dr. Ruth Kluck dari Institut Molecular Genetics of Cancer Division, mengatakan, “Sangat penting mengembangkan obat yang bisa mengaktifkan apoptosis, sehingga sel kanker dapat terbunuh dengan lebih efektif. Hal ini juga dapat digunakan dalam mengembangkan senyawa anti apoptosis, yang dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif.”

Dr. Kluck telah menyelidiki peran dua protein dalam proses apoptosis, yaitu bak dan bax. Diperkirakan dengan memahami peran keduanya, ia dapat mengidentifikasi target pengobatan untuk mengatur kematian sel terprogram. Langkah penting dalam kematian sel terprogram, adalah terbentuknya pori di mitokondria. Mitokondria membuat dan memasok energi ke sel. “ Pembentukan pori ini adalah kunci dari kematian sel terprogram. Sebab, sitokrom C, suatu protein yang menginisiasi kematian sel, dapat keluar dari mitokondria. Hanya dua protein yang dapat membentuk pori-pori ini, bak dan bax,” katanya.

Dalam  membentuk pori-pori ini, pertama bak diubah dan kemudian digabungkan dengan protein bax. “Kini kami telah mengidentifikasi langkah kedua, bagaimana bak membentuk pori-pori. Setelah doublet terbentuk, dia dapat digabungkan dengan doublet bak lainnya yang disebut interface kedua. Interface kedua ini memungkinkan doublet membentuk  kompleks lebih besar yang membentuk pori-pori,” ujarnya.

Dr Kluck mengatakan, tim akan terus mempelajari seberapa besar komplektisitas dari bak dan kekuatan bax yang ada di lubang membran mitokondria. Mereka juga akan mempelajari bagaimana memulai proses ini agar lebih efektif pada sel-sel kanker, serta bagaimana mencegah terbentuknya pori  di otak dan sel sehat lainnya. “Kotak hitam utama dalam memahami apoptosis, adalah bagaimana bak dan bax bekerja. Karena protein ini berubah bentuk dan menetap di membran, maka sulut dipelajari. Setiap pemahaman yang kita peroleh tentang bagaimana bax dan bak membentuk pori, bagaimana mereka berubah bentuk dan bagaimana mereka mengikat satu sama lain, akan membantu kita mencari tahu bagaimana menggunakan protein-protein ini untuk membunuh sel-sel kanker,” katanya.