Ethicaldigest

Hipertens Portal, Komplikasi Serius Sirosis Hati

Hepatitis merupakan penyakit menahun, yang berkembang menjadi sirosis setelah 15-20 tahun. Di saat itu, terjadi perubahan anatomi dan struktur hati. “Pada sirosis yang terkompensasi, fungsi hati masih cukup baik. Tapi pada sirosis yang dekompensasi, sudah minimal sekali fungsi hatinya dan sudah terjadi komplikasi,” kata dr. Andri Sanityoso Sulaiman, SpPD-KGEH, staf Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu penyakit Dalam, RS Ciptomangunkusumo.

Sebenarnya, kapasitas fungsi hati sangat besar. Kalau fungsinya masih tersisa 20% saja, hati masih bisa berfungsi. Kalau sudah di bawah itu, komplikasi mulai muncul. Kalau sudah muncul gejala komplikasi sirosis, berarti fungsi hati sudah di bawah 20%.

Pada sirosis yang sudah dekompensasi, hati sudah mengalami kerusakan. Pembuluh darah akan mengalami sumbatan, menyebabkan peningkatan tekanan darah di vena porta, yang disebut hipertensi portal. Dari hipertensi portal, berkembang berbagai komplikasi lain seperti perdarahan esophageal, asites dan ensefalopati hepatik.

Hipertensi Portal

“Kalau komplikasi-komplikasi sirosis berlanjut, yang paling berbahaya adalah varises esofagus,” kata dr. Andri. Tekanan porta yang meningkat menyebabkan asites, yaitu pengumpulan cairan dalam rongga perut. Sehingga, perut pasien jadi buncit. Bisa terjadi ensefalopati hepatik. Bisa juga terjadi sindroma hepatorenal.

Untuk varises, semakin tinggi tekanan darah di vena porta, aliran darah mengalir balik. Aliran darah akan mencari pintasan, supaya bisa melewati tekanan yang tinggi. “Kolateralnya adalah di vena esofagus. Akibatnya tekanan di situ juga akan tinggi. Sehingga, vena yang awalnya ada di submukosa, akan menonjol keluar dalam lumen esofagus,” ucap dr. Andri. Ini yang berbahaya. Batasan tekanan porta adalah 10 mmHg. Kalau sudah lewat dari nilai tersebut, akan terbentuk varises. Kalau lebih tinggi lagi, melewati 12 mmHg, kemungkinan pecahnya varises semakin besar.