Ethicaldigest
COVID19 dan jjambu biji

Jambu Biji pada COVID 19, Beberapa Kandungan Efektif Atasi Virus

Manfaat jambu biji pada COVID 19 belum ada yang meneliti, selain Tim penliti gabungan antara UI dan IPB. Beberapa kandungan senyawa aktif dalam jambu biji efektif mengatasi infeksi virus Corona.

Hingga saat ini, jumlah orang yang positif terinfeksi COVID-19 mencapai 117 orang. Lima diantaranya meninggal, 8 orang sembuh dan 104 orang masih dalam perawatan. Pemerintah pun sudah mengumumkan COVID-19 sebagai bencana nasional. Sehingga penanganan COVID-19 berada di Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB). Pemerintah juga membentuk tim percepatan penanganan COVID 19.

Berbagai upaya dilakukan para peneliti untuk mencegah dan menemukan anti virus COVID-19. Penelitian juga dilakukan oleh tim peneliti Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dari Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran UI (FKUI), klaster Bioinformatics Core Facilities IMERI-FKUI, Klaster Drug Developement Research Center IMERI FKUI, Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI, Rumah Sakit UI, Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB dan Departemen Ilmu Komputer IPB.

Gabungan peneliti dari berbagai latar belakang ilmu ini melakukan penelitian mencari kandidat bahan alami yang bisa menjadi antivirus melawan COVID 19. Mereka melakukan analisa big data dan machine learning dari basis data herbalDB, yang dikembangkan Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan obat Fakultas Farmasi UI. Ada sebanyak 1.377 senyawa herbal yang berhasil diidentifikasi.  

Pemetaan farmakofor dilakukan dengan metode struktur dan ligand. Kemudian, dikonfirmasikan haslnya menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktifitas antivirusnya. Hasil penelitian ini telah disampaikan pada seminar dan workshop”Eksplorasi Bahan Herbal Kandidat Potensial Antivirus Corona: Analisis Big Data  dan In Silico, yang diadakan tanggal 3-5 Maret 2020 di Fakultas Kedokteran UI.

Berdasarkan hasil skrining aktifitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus diperoleh beberapa golongan senyawa yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS CoV-2 untuk menginfeksi manusia. Golongan senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin, kaemferol, kuersetin dan myrecetin. Semuanya terkandung dalam jambu biji (daging buah merah), kulit jeruk dan daun kelor. Ini berarti, ada manfaat jambu biji pada covid 19.

Berdasar penelitian sebelumnya, myricetin berfungsi sebagai penghambat atau inhibitor helicase virus corona SARS. Kuersetin sebagai penghambat atau inhibitor non-competitive 3CLPro dan Plpro. Kaempferol berfungsi sebagai inhibitor non-competitive 3CLPro dan Plpro. Hesperidin menghambat ikatan domain pengikat reseptor (receptor-binding domain/RBD) dari protein Spike SARS-COV-2 dengan reseptor ACE2 (enzim pengubah angiotensin atau angiotensin-converting enzyme/ACE) pada manusia sehingga diprediksi berpotensi dalam menghambat masuknya virus SARS-COV-2.