Ethicaldigest

Efek Antibiotik dan Penekan Asam Lambung pada Kejadian Alergi

Bayi yang mendapat obat penekan asam atau antibiotik selama 6 bulan pertama kehidupan, secara bermakna lebih besar risikonya mengalami penyakit alergi di masa anak-anak. Demikian kesimpulan hasil penelitian yang dipublikasikan secara online di JAMA Pediatrics, edisi 2 April 2018.

“Dalam penelitian kohort retrospektif, yang melibatkan 792.130 anak-anak, kami menemukan hubungan yang signifikan antara penggunaan obat penekan asam atau antibiotik pada bayi dan berkembangnya penyakit alergi di masa anak-anak. Penggunaan obat penekan asam, secara positif dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk semua kategori utama penyakit alergi dan sangat terkait dengan alergi makanan, “jelas para peneliti.

Ada kemungkinan, obat yang mempengaruhi bakteri usus dapat mempengaruhi kemungkinan kita mengidap alergi. “Obat penekan asam dan antibiotik adalah dua kelas obat yang dapat mempengaruhi mikroba yang hidup di usus, dengan cara yang tidak dapat diprediksi,” kata Aaron Carroll, media digital editor JAMA Pediatrics. “Mungkin juga, obat penekan asam mengubah cara kita merespon antigen yang masuk melalui oral. Setidaknya, itulah yang terlihat dalam beberapa penelitian pada hewan.”

Edward Mitre, MD, dari Department of Microbiology and Immunology, F. Edward Hébert School of Medicine, dan rekan-rekannya menggunakan database US Department of Defense TRICARE Management Activity Military Health System, untuk mengidentifikasi anak-anak, yang mendapatkan histamine-2 receptor antagonist (H2RA), proton pump inhibitor (PPI), atau antibiotik dalam 6 bulan pertama kehidupan.

Dengan usia rata-rata pada follow-up 4,6 tahun, bayi yang menerima H2RA atau PPI selama 6 bulan pertama masa kehidupan,  dua kali lebih besar risikonya mengalami alergi makanan. Mereka juga lebih mungkin mengalami anafilaksis, rinitis alergi dan asma.

Paparan antibiotik selama 6 bulan pertama kehidupan, secara signifikan terkait dengan penyakit alergi utama. Bayi yang menerima antibiotik selama 6 bulan pertama memiliki adjusted hazard ratio (aHRs) sebesar 2,09 (95% CI, 2,05-2,13) untuk asma, 1,75 (95% CI, 1,72-1,78) untuk rinitis alergi, 1,51 (95%). CI, 1,38 – 1,66) untuk anafilaksis, dan 1,42 (95% CI, 1,34 – 1,50) untuk konjungtivitis alergi.

“Penelitian ini menambah bukti bahwa agen yang mengganggu mikrobioma usus normal selama masa bayi, dapat meningkatkan perkembangan penyakit alergi,” tulis para peneliti.