Ethicaldigest

Fisikoterapi pada Penderita Bipolar

Transcranial direct current stimulation (tDCS) efektif, aman dan ditoleransi dengan baik sebagai pengobatan tambahan pada depress bipolar dalam suatu penelitian acak buta ganda terkontrol pertama. Dibandingkan dengan tDCS sham (plasebo), tDCS aktif dihubungkan dengan perbaikan gejala depresi yang superior dan tidak menginduksi lebih banyak episode manic/hipomanik. Hasil penelitian Depression Electrical Treatment Trial (BETTER) ini dipublikasikan online pada 27 Desember 2017 di JAMA Psychiatry.

Pengobatan farmakologis dan psikologis saat ini untuk depresi bipolar hanya efektif secara moderat, dan efek samping akibat terapi psikofarmakologis sering menyebabkan terhentinya pengobatan. Hal ini diungkapkan peneliti utama Andre R. Brunoni, MD, PhD, koordinator, Interdisciplinary Center for Applied Neuromodulation University Hospital, University of São Paulo, Brazil, pada Medscape Medical News.

Terapi dengan tDCS makin banyak diteliti tahun lalu sebagai alternative pengobatan psikiatri dan neurologis, dan hasil untuk pengobatan depresi unipolar sangat menjanjikan. Temuan ini membuat kelompok peneliti ini mengujikan tDCS pada depresi bipolar.

Hasil penelitian menunjukkan, tDCS aktif memiliki efek antidepresif yang jauh lebih besar daripada sham tDCS. Tingkat respons kumulatif secara signifikan lebih tinggi dengan tDCS aktif, dibanding sham tDCS. Tidak ada perbedaan tingkat remisi yang signifikan secara statistik, yaitu 37,4% dengan tDCS aktif dan 19,1% dengan sham tDCS (NNT, 5,46; P = .18). Brunoni mengatakan, “Penting diperhatikan bahwa penelitian ini mengevaluasi efikasi dan keamanan tDCS hanya pada pengobatan fase akut dan ukuran sampelnya kecil. Kita berharap di masa depan, penelitian ini bisa dilakukan pada ukuran sampel yang lebih besar dan diperluas untuk pengobatan fase rumatan.”