Ethicaldigest

Efek Fluoride pada Kecerdasan Anak

Paparan fluoride pada ibu hamil dapat menurunkan intelegensia anak dalam kandungan. Penelitian terbaru ini dipublikasikan 19 September 2017 di Environmental Health Perspectives.

Dengan mengikuti seke­lom­pok anak di Mexico dari ma­sa dalam kandungan hingga awal usia remaja, sekelompok peneliti internasional menemu­kan hubungan antara kadar fluoride yang tinggi dalam urin ibu dengan rendahnya skor tes kognitif anak-anak tersebut.

“Penelitian ini tidak me­nen­tang penggunaan fluoride,” kata Morteza Bashash, PhD,  assistant professor kese­hatan masyarakat di Universitas Toronto, Kanada. “Ini ada­lah teka teki,” kataya pada Medscape Medical News. “Kita perlu lebih banyak beker­ja untuk mengidentifikasi sifat dari efek tersebut. Kami memili­ki banyak ketidakpastian dari hasil ini.”

Penelitian ini menambah data baru berkenaan efek fluoride, karena penelitian ini meng­ikuti sejumlah anak lebih dari satu dekade. Penelitian-penelitian pada hewan tikus menunjukkan bahwa fluoride bisa mengubah kognisi dan perilaku. Sementara, para pe­ne­liti di China menemukan hubungan antara defisit intelligence quotient (IQ) pada manusia dengan kadar tinggi fluoride dalam air, sebagai­ma­na dilaporkan dalam tinjauan National Research Council.

Untuk membuktikan hubu­ng­an ini lebih lanjut, Dr. Bashash dan rekan memeriksa data dari proyek Early Life Exposures in Mexico to Environmental Toxicants (ELEMENT), penelitian jangka panjang yang didisain untuk mengeks­plo­r efek toksin pada anak-anak Mexico. Dua kelompok dari penelitian ELEMENT, ter­diri dari 997 ibu yang direkrut dari rumah sakit yang melayani populasi dengan pendapatan rendah atau moderat, dari ta­hun 1997 hingga 2001.

Para wanita setidaknya dalam usia gestasi 14 minggu, pada saat rekruitmen; beren­cana untuk menetap di daerah Mexico City setidaknya 5 tahun; tidak ada riwayat gang­guan psikiatri, kehamilan risiko tinggi, atau diabetes gestasio­nal atau menggunakan alkohol, obat illegal atau obat resep, dan tidak terdiagnosa preeklamsia, penyakit ginjal, penyakit sirku­lasi daerah, hipertensi dan ke­jang selama kehamilan.

Ketika anak-anak berusia 4 tahun, mereka mengerjakan McCarthy Scales of Children’s Abilities test. Antara 6 dan 12 tahun, mereka mengerjakan Wechsler Abbreviated Scale of Intelligence test.

Para peneliti mampu men­da­pat­kan 287 data pasangan ibu dan anak dari  hasil test McCarthy dan 211 data test Wechsler. Dari kedua test, skor rata-rata antara 85 dan 115, dengan skor lebih tinggi mengindikasikan performa yang lebih baik.

Para peneliti menemukan hubungan signifikan antara General Cognitive Index (GCI), sebagaimana diukur oleh test McCarthy, dan IQ, diukur dengan Wechsler test (Spear­man r = 0.55; P < .01).

Mereka menemukan, setiap peningkatan 0,5 mg/L fluoride pada urin ibu, GCI anak-anak berubah dengan skor rata-rata “3,76 (95% confidence interval [CI], “6,32 sampai “1,19). Seba­liknya, setiap pening­katan 0,5 mg/L fluoride dalam urin ibu, dihubungkan dengan penurunan IQ “2,37 (95% CI, “4,45 sampai”0,29).

Hubungan ini tetap setelah para peneliti menyesuaikan faktor terkait anak (usia ges­tasi dan berat lahir, jenis kela­min, anak pertama dan usia pada saat dilakukan pengu­kuran outcome) dan faktor maternal (riwayat merokok, status menikah, usia saat melahir­kan, IQ, edukasi dan kohort).

Para peneliti menemukan, CGI menurun bersama dengan setiap peningkatan fluoride dalam urin ibu hamil, dengan hubungan yang linear. Tapi, pe­nurunan IQ baru terjadi ketika kadar fluoride dalam urin 0.8 mg per liter.

Ketika mereka memfokus­kan analisa pada fluoride da­lam urin anak-anak, tidak dite­mu­kan hubungan signifikan dengan konsentrasi fluoride prenatal dalam urin ibu. Selain itu, mereka tidak menemukan hubungan signifikan secara statistik, antara fluoride pada urin anak-anak dengan IQ mereka.

“Hasil ini menuntut dilaku­kan penelitian lebih lanjut,” kata Dr. Bashash. Dia ingin mem-follow up anak-anak un­tuk melihat hubungan kognitif dengan fluoride ketika mereka bertambah usia, dan ingin melihat efek samping lainnya.