Ethicaldigest

Trasnsmisi Beta Amyloid pada Alat Bedah Picu Alzheimer

Sterilisasi alat bedah harus dijaga dengan ketat. Dalam penelitian terbaru, protein yang berhubungan dengan Alzheimer berpotensi ditularkan antarpasien melalui alat-alat bedah. Jumlah kasus­nya kecil, perlu dipikirkan ba­gaimana agar alat bedah diste­rilkan dengan baik.

Tak ada indikasi sebelum­nya bahwa Alzheimer, bisa di­sebabkan oleh protein yang di­bawa dengan cara ini. Pene­li­tian ini didorong oleh kekha­wa­tiran, mengenai transmisi penyakit Creutzfeldt-Jakob, penyakit otak lain, melalui protein Prion yang menempel pada alat bedah. Penemuan itu men­dorong pembaruan terbaru standar sterilisasi alat bedah.

Dalam jurnal ilmiah Acta Neuropathologica, peneliti me­­ne­mukan 8 kasus penderita gang­guan perdarahan otak lang­ka angiopati amiloid sere­bral (CAA), yang menjalani ope­rasi otak pada usia lebih muda.

Mengingat tidak satu pun dari 8 pasien itu memiliki dis­po­sisi genetik terhadap CAA, mungkin operasi awal ter­se­but membawa protein amyloid ke dalam otak mereka; protein leng­ket yang dikaitkan de­ngan pemicu penyakit CAA dan alzheimer.

“Kami menemukan bukti patologi baru bahwa beta amyloid dapat ditularkan,” kata pe­neliti senior Sebastian Brand­ner, dari University College London (UCL), Inggris. “Ti­dak berarti bahwa Alzheimer dapat ditularkan, karena kami tidak menemukan protein Tau yang merupakan protein khas penyakit Alzheimer pada sub­yek penelitian.”

Para ilmuwan masih belum yakin tentang bagaimana Alzhei­mer dimulai, pemben­tuk­an beta amyloid dan protein Tau di otak yang menye­bab­kan kerusakan fungsi normal, menjadi ciri utama pe­nyakit ini.

Ada kemungkinan, pe­ngem­bangan protein amyloid dari satu operasi otak ditrans­misikan ke pasien lain melalui instrumen bedah yang terkon­taminasi. “Temuan kami ber­hu­bungan dengan prosedur be­dah saraf, yang dilakukan sejak lama,” kata Brandner. “Namun demikian, kemung­kin­an penularan protein pato­logis, walaupun jarang, harus mempertimbangkan kajian sterilisasi dan praktik kese­la­mat­an untuk prosedur pem­bedahan.”

Tim menemukan 4 orang dengan CAA yang juga dio­pe­rasi saat masih muda, kemu­dian menggali kembali catatan sejarah untuk menemukan 4 lagi yang sesuai dengan pola tersebut. Masalahnya adalah, protein amyloid mampu ber­ta­han terhadap metode steri­li­sasi biasa; merebus, menge­ring­kan instrumen, dan meng­eks­posnya ke formaldehid.

“Memiliki alat yang hanya digunakan sekali dalam situasi tertentu, bisa jadi jawaban­nya,” saran para peneliti se­per­ti dikutip dari laman scien­cealert.com.

Tidak satupun dari 8 pa­sien ini menderita Alzheimer, tapi ada kemungkinan otak menjadi lebih rentan jika ada pertukaran protein amiloid de­ngan cara ini. Para peneliti ingin melihat studi lebih lanjut mengenai potensi perpin­dah­an protein seperti ini. Peneliti merasa perlu seiring dengan meningkatnya jumlah operasi bedah saraf pada orang tua, dan ada peningkatan protein ini seiring bertambahnya usia. “Ada beberapa penjelasan alternatif yang masuk akal un­tuk temuan kami, yang belum bisa kita singkirkan,” kata sa­lah satu tim, Simon Mead dari UCL. “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifi­ka­si. Sebuah studi epidemio­logi yang besar akan sangat bermanfaat.” (jie)