Ethicaldigest

Senyawa Ampuh untuk Kulit

Hydroquinone telah digunakan lebih dari 50 tahun. Sempat kontroversi, obat topikal ini terbukti efektif menghambat pembentukan melanin, pada kasus hiperpigmentasi kulit. 

Hydroquinone merupakan obat topikal jangka pendek, untuk kondisi hiperpigmentasi. Seperti bintik-bintik hitam, noda hitam karena melanin yang timbul dengan ber­tam­bahnya usia, keadaan setelah pera­­­da­ng­an atau akibat pemakaian pil anti­hamil.

Denton C, et al., menyatakan, kimiawi ini menghambat oksidasi enzimatik tirosin menjadi 3-(3, 4-dihydroxyphenyl) alanine (dopa). Studi Jimbow K, et al., membuk­ti­kan hydroquinone mampu menekan pro­ses metabolik melanosit.

Produk-produk pemutih kulit over-the-counter biasanya mengandung hydroquinone 2%. Konsentrasi hingga 4% ha­nya bisa dipakai dengan resep, untuk mengatasi kondisi seperti kloasma, melas­ma, freckles atau hiperpigmentasi melanin di area-area yang tidak diinginkan.

Obat ini memiliki kontraindikasi untuk mereka yang hipersensitif, atau memiliki riwayat alergi pada hydroquinone dan zat lainnya. Keamanan hydroquinone topikal selama kehamilan atau pada anak-anak < 12 tahun belum ditetapkan. FDA mengate­go­rikan zat ini dalam kategori C. Penelitian pada hewan menunjukan efek buruk pada janin. Belum ada studi yang memadai pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risikonya besar.

American Osteopathic College of Dermatology (AOCD) menyatakan, sensitivi­tas kulit pada hydroquinone dapat diten­tu­kan sebelum pengobatan, dengan me­ngo­leskan sejumlah kecil ke area hiperpig­men­tasi dan melihat adanya kemerahan atau rasa gatal, dalam 24 jam. Jika tidak ada reaksi, perawatan boleh dilakukan. Sebagai aturan umum, pastikan area bersih dan kering, lalu oleskan krim tipis-tipis dan ratakan ke lesi. Tangan harus dicuci setelah aplikasi, untuk menghindari kekeringan  jari yang tidak diinginkan.

Untuk mempertahankan efek yang diinginkan, AOCD merekomendasikan, hydroquinone harus digunakan bersama­an dengan tabir surya yang kuat (SPF > 15). Menurut Parrish JA, et al., paparan sinar matahari bisa menyebabkan repig­men­tasi, pada area yang sudah diputih­kan. Efek cerah kulit mulai terlihat setelah 2-4 minggu. Jika pengobatan tidak me­nam­pakkan hasil dalam 2-3 bulan, sebaik­nya pengobatan dihentikan.

Normalnya hydroquinone dapat dito­le­ransi dengan baik, namun pada bebe­ra­pa orang efek samping bisa muncul. Se­perti kulit kering, iritasi, pruritus, eritema dan dermatitis ringan. Hindari kontak de­ngan mata atau pemakaian pada area wajah. Pemakaian jangka panjang hydroquinone berisiko menyebabkan ochronosis; muncul papula berwarna hitam-kebi­ruan di kulit.

International Journal of Toxicology menulis, hydroquinone tidak bersifat teratogenik pada 3 penelitian terpisah. Tidak terjadi mutasi pada 4 strain Salmonella typhimurium, dengan atau tanpa aktivasi. Walau berdampak positif pada sintesa HeLa DNA, tidak dianggap sebagai mutagenik pada pengujian meng­gu­nakan sel hamster China.

Hydroquinone memicu SCE (sister-chromatid exchange) dan menunda waktu kematian sel, dalam studi lifosit pada manusia. Walau ada kemungkinan muncul berbagai efek samping atau relaps, Gupta AK, dkk., dalam Journal of the American Academy of Dermatol (2006) menyatakan, hydroquinone dipakai seba­gai terapi utama (gold standard therapy) pada melasma kulit.

Beberapa produk mengombinasikan hydroquinone dengan asam glycolid. Ini salah satu senyawa alpha hydroxy acid (AHA), yang terbukti memiliki kemam­puan sangat baik menembus kulit. Asam glicolid  banyak dipakai dalam produk-produk perawatan kulit. Senyawa ini dapat mengurangi keriput, jaringan parut bekas jerawat, hiperpigmentasi, dll.

Setelah diaplikasikan, asam glicolid bereaksi dengan lapisan atas epidermis, melemahkan sifat pengikatan lipid yang menahan sel kulit mati di permukaan kulit. Hal ini menyebabkan stratum korneum terkelupas, dan sel-sel kulit yang sehat terbebas dari tumpukan sel kulit mati. Gupta AK, dkk., juga menyatakan, terapi kombinasi hydroquinone dan beberapa agen lainnya pada kasus melasma, lebih efektif dibanding terapi tunggal.

Disarankan menggunakan obat pada malam hari atau sebelum tidur. Jika ingin di­pakai 2 kali sehari, gunakan pagi dan so­re hari. Hindari paparan sinar matahari ber­lebih, untuk mencegah depigmentasi. (jie)