Ethicaldigest

Modalitas Terapi LBP

Bagi pasien yang mengalami nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP),  namun tidak ditemukan kelainan anatomis, tindakan pembedahan tidak disarankan. Terapi konservatif merupakan satu-satunya tindakan yang dianjurkan. Meski demikian, terapi konservatif bukan merupakan pilihan pertama, bila pasien kehilangan bowel control atau bladder control, atau mengalami kelemahan progresif pada tungkai; gejala ini merupakan kegawatdaruratan medis yang memerlukan tindakan pembedahan segera.

Kegawat daruratan bedah untuk nyeri punggung sangat jarang ditemui. Sebagian besar serangan nyeri punggung bawah dapat diterapi secara konservatif. “Jangka waktu pemberian terapi konservatif sangat bervariasi. Secara umum, semakin banyak nyeri dan disfungsi yang dialami pasien, terapi pembedahan dini lebih dipertimbangkan,” jelas dr. Ade Sri Wahyuni, SpRM.

Morbiditas (insidensi rasa nyeri pasca operasi) atau luasnya tindakan pembedahan, perlu  dipertimbangkan, sehingga pembedahan mikro (pembedahan menggunakan alat bantu mikroskop) cenderung dipertimbangkan lebih dulu, dibanding operasi fusi yang lebih luas.

Pada sebagian besar pasien, LBP cenderung mengalami perbaikan dalam jangka waktu 2 minggu sampai 3 bulan. Selama periode ini, saat keluhan nyeri punggung bawah berada dalam proses resolusi, atau bila nyeri bersifat kronis, perlu dipertimbangkan penatalaksanaan konservatif yang tepat dengan tujuan:

  • Mengurangi rasa nyeri dan spasme.
  • Memberi pengkondisian untuk tulang belakang.
  • Membantu mengatasi masalah-masalah yang sering menyertai nyeri punggung bawah, seperti kurang tidur atau depresi.

Pada saat awitan nyeri punggung bawah, secara umum disarankan untuk mencoba tirah baring selama 1-2 hari, untuk mengurangi spasme otot dan memberi kesempatan tulang belakang untuk beristirahat. Tirah baring yang lebih lama, cenderung memperberat keadaan karena menimbulkan pelemahan otot-otot yang berperan menyangga tulang belakang.

Selain tirah baring, ada pilihan terapi konservatif tunggal atau kombinasi yang disarankan untuk mengurangi nyeri, dan memungkinkan rehabilitasi tulang belakang bagian bawah.

Obat     

Saat ini tersedia berbagai obat-obatan bebas dan obat-obatan terbatas, yang berguna untuk mengurangi rasa nyeri dan mengatasi gejala-gejala lain, yang terkait selama serangan nyeri punggung bawah. Perhatian pada penatalaksanaan nyeri merupakan komponen penting dalam kesembuhan pasien, karena nyeri punggung bawah akut dan kronis dapat menimbulkan depresi, sulit tidur dan sulit berolahraga serta meregang.

Terdapat dua jenis obat-obatan bebas yang disarankan untuk mengurangi nyeri punggung bawah, yaitu asetaminofen dan obat-obatan anti inflamasi non steroid (OAINS). Asetaminofen dan OAINS bekerja dengan mekanisme berbeda, sehingga keduanya dapat digunakan secara bersamaan.

Untuk jangka pendek, obat-obatan terbatas (seperti obat-obatan anti nyeri narkotik dan relaksan otot), dapat bermanfaat untuk mengurangi nyeri atau komplikasi lain yang terkait. Golongan obat yang lain (seperti obat-obatan antidepresan atau obat-obatan anti kejang) dapat digunakan untuk mengurangi sensasi nyeri dalam jangka panjang.

Penggunaan obat-obatan apa pun selalu disertai risiko, efek samping dan interaksi obat. Dengan demikian perlu konsultasi dengan ahli medis, sebelum memulai penggunaan obat-obatan. Pasien harus t berhati-hati menggunakan obat-obatan, bila mereka juga sedang menjalani pengobatan lain atau mengidap penyakit tertentu, seperti diabetes mellitus.