Ethicaldigest

Alat Deteksi Cedera Otak

Cedera kepala seringkali sulit didiagnosis hanya berdasar riwayat dan gejala. Pemeriksaan penunjang yang paling sering dianjurkan untuk menegakkan diagnosis, adalah CT Scan. Meski demikian, CT Scan selain mahal, juga berukuran besar, mengandung radiasi, dan memerlukan operator yang terlatih.

Hal ini disadari para peneliti di UC Berkeley, yang mengembangkan detektor cedera kepala baru. Alat ini lebih murah, mudah digunakan, dan mampu memberikan hasil  dalam waktu singkat. Alat dapat memancarkan sinyal radio yang melalui otak, dan dideteksi menggunakan antena khusus. Alat ini menggunakan teknologi Volumetric Electromagnetic Shift Spectroscopy (VEPS), yang dapat mendeteksi perubahan pada jaringan tubuh tanpa kontak langsung, mengukur frekuensi elektromagnetik dari luar tubuh, sehingga memberikan hasil yang cepat dan lebih murah.

Adanya sesuatu yang salah pada jaringan otak, akan menyebabkan perubahan sinyal. Perubahan komposisi jaringan dan struktur, misalnya peningkatan jumlah cairan dalam jaringan pada kasus edema otak. Atau, adanya penumpukan darah di bagian otak tertentu yang menunjukkan adanya hematom atau perdarahan. Alat ini telah diuji dengan perbandingan menggunakan CT Scan di rumah sakit, untuk memeriksa pasien yang diduga mengalami cedera kepala.

Keuntungan lain, sinyal radio yang dimanfaatkan oleh alat ini sangat lemah, serupa jika kita berada dalam satu ruangan dengan televisi atau radio yang menyala. Pada studi, hasil pemeriksaan menggunakan alat ini memberikan hasil yang sama dengan yang diperoleh melalui CT Scan.