Ethicaldigest

Tiga Faktor dalam Patofenesis OSA

Setidaknya ada 3 faktor utama yang berperan dalam patogenesis OSA. Di antaranya, obstruksi saluran nafas daerah faring akibat pendorongan lidah dan palatum ke belakang, yang dapat menyebabkan oklusi nasofaring dan orofaring. Selanjutnya menyebabkan terhentinya aliran udara, meski pernafasan masih berlangsung saat tidur. Kondisi ini mengakibatkan apnea, afiksia sampai periode arousal.

Faktor kedua adalah ukuran lumen faring yang berfungsi menjaga keseimbangan tekanan faring saat terjadinya tekanan negatif, intratorakal akibat kontraksi diagfragma. Kelainan fungsi kontrol neuromuskular pada otot dilator faring, berperan terhadap kolapsnya saluran nafas. Defek kontol ventilasi di otak, menyebabkan kegagalan atau terlambatnya refleks otot di lator faring, saat pasien mengalami periode apnea hipopnea.

Faktor ketiga adalah kelainan kraniofasial, mulai dari hidung sampai hipofaring yang dapat menyebabkan penyempitan pada saluran nafas atas. Kelainan daerah ini dapat menghasilkan tahanan tinggi. Tahanan ini juga merupakan predisposisi kolapsnya saluran nafas atas. Kolaps nasofaring ditemukan pada 81% dari 64 pasien OSA, 75% di antaranya memiliki lebih dari satu penyempitan saluran nafas atas.

Periode apnea adalah waktu saat terjadinya henti nafas, yang berlangsung selama 10 detik atau lebih. Semantara periode hipopnea adalah terjadinya keadaaan reduksi aliran udara sebanyak kurang lebih 30% selama 10 detik, yang berhubungan dengan penurunan saturasi oksigen darah sebesar 4%. Dalam kasus ini, apnea terjadi karena kolapsnya saluran nafas atas secara total, sedangkan hipopnea merupakan kolaps sebagian.

Gejala Klinis

OSA sering tidak terdeteksi, karena terjadi saat pasien tidur. Namun, dapat diketahui melalui gejala yang terjadi pada siang hari, salah satunya adalah daytime hypersomnolence. Sayangnya, gejala ini tidak dapat dinilai secara kuantitatif karena pasien sering sulit membedakan rasa kantuk dengan kelelahan.

Hampir 30% pria dan 40% wanita dewasa dengan nilai AHI > 5x/jam, mengeluh tidak segar saat bangun. Dilaporkan 25% pria dan 30% wanita dewasa mengeluh mengalami rasa mengantuk berlebihan di siang hari.

Menurut dr. Rima, gejala klinis yang juga timbul pada penderita OSA, di antaranya adalah; mendengkur (95%), mengantuk (75%), tidur tidak nyenak (69%), perubahan mental (58%), perubahan perilaku (48%), impotensi (40%), sakit kepala (35%) dan nokturia (30%).

FAKTOR PREDISPOSISI OSA