Ethicaldigest

“Tujuannya Mencapai Kontrol Total Asma”

Asma tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dikontrol agar tidak terjadi eksaserbasi yang dapat menyebabkan remodeling pada saluran nafas. Ada beberapa faktor menghalangi penderita mencapai kontrol total, di antaranya tidak teratasinya penyakit penyerta, seperti GERD. Dengan mengobati GERD, pasien asma bisa sembuh? Berikut petikan wawancara VITR HUTOMO dari Ethical Digest dengan dr. Budhi Antariksa, Sp.P(K), Ph.D, staff pengajar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:

Saat ini ada paradigma baru dalam penanganan asma, yaitu untuk mencapai terkontrol total. Apa maksudnya?

Asma adalah suatu penyakit inflamasi kronis. Karena sifatnya kronis, maka hanya bisa dikontrol, tidak bisa dihilangkan sebagaimana penyakit kronis lainnya, seperti hipertensi dan diabetes. Yang dijadikan target penanganan saat ini adalah, bagaimana mencapai status asmanya terkontrol total. Ada beberapa kriteria untuk asma yakni : asma terkontrol total, terkontrol sebagian atau tidak terkontrol sama sekali.

 Ketiga kriteria ini berdasarkan gejalanya, pemakaian obat pelega, gangguan tidur , hasil fungsi parunya dan gangguan aktivitas. Biasanya kita punya suatu kuesioner, namanya Asthma Control Test.  Tes ini sudah divalidasi dalam bahasa Indonesia, dan layak untuk dipakai sebagai penentuan  kriteria asmanya , apakah pasien masuk terkontrol total , terkontrol sebagian atau tidak terkontrol sama sekali. Pasien  juga bisa memakai kuesioner ini untuk menilai keadaan asmanya (self assessment).

Dengan self assessment, dia bisa melihat sendiri apakah asmanya sudah terkontrol atau belum. Kalau tidak terkontrol, pasti ada hal yang belum tepat dalam penangannya; dosis obatnya kurang atau pemberian obat masih belum memadai. Mungkin ada pasien yang hanya menggunakan pelega, padahal dia sudah termasuk yang harus memakai pengontrol. Atau pencetusnya tidak awasi  dengan baik, sehingga timbul cetusan asmanya. Atau tidak melakukan aktivitas olah raga.

Tujuan penangan asma jangka panajang  adalah mencapai terkontrol total. Kalau tidak terkontrol, asma akan sering mengalami eksaserbasi atau pemburukan-pemburukan. Kalau terkontrol total, diharapkan tidak terjadi pemburukan sama sekali. Kembali pada definisinya bahwa terjadi inflamasi kronis, maka saat terjadi eksaserbasi atau pemburukan, jumlah sel  inflamasi akan meningkat.

 Kalau ada peningkatan jumlah sel-sel inflamasi, hasil dari proses inflamasi yang terjadi secara terus menerus adalah perubahan jaringan, yang kita sebut sebagai remodeling. Kalau sudah terjadi remodeling, jaringan yang tadinya elastis lama-lama menjadi seperti jaringan ikat. Kalau sudah menjadi jaringan ikat, saluran nafas cenderung menyempit terus. Tidak akan mudah melebar kembali, meski pakai obat. Jadi, tujuan dari asma yang terkontrol adalah mencegah agar tidak terjadi remodeling saluran pernafasan.

 Lainnya yang bisa tercapai dari terkontrol total adalah peningkatan kualitas hidup pasien yang menjadi lebih baik. Kalau, misalnya, dia seorang pelajar, diharapkan bisa masuk setiap hari. Kalau dia seorang karyawan, bisa masuk kerja setiap hari. Manfaat lainnya adalah berkurangnya beban ekonomi yang harus ditanggung penderita. Kalau penderita mengalami eksaserbasi, dia harus ke UGD, untuk mendapat pengobatan. Ini jauh lebih mahal dibanding kalau penderita dapat mengendalikan asmanya terlebih lagi bila dia harus di rawat.