Ethicaldigest

Omega-3 dan Peningkatan Risiko Kanker

Asam lemak omega-3 yang esensial ini digadang-gadang sebagai tembok penahan gempuran penyakit jantung sampai Alzheimer. Namun studi terbaru menyatakan, omega- 3 mungkin tidak baik bagi organ tubuh tertentu, sehubungan kaitannya dengan peningkatan risiko kanker prostat.

Studi sebelumnya terhadap asam lemak omega-3, berhasil meningkatkan penjualan suplemen yang mengandung minyak ikan. Namun efek jangka panjang asam lemak yang alaminya terkandung dalam ikan laut dalam ini, masih belum banyak diketahui.

Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute menunjukkan, orang dengan kadar omega-3 yang berasal dari hasil laut, menunjukkan risiko 43% lebih tinggi  mengalami kanker prostat dibanding mereka dengan kadar omega-3 paling rendah.

Kanker prostat merupakan kanker nomor satu pada pria. Riset menemukan bahwa ada kaitan antara omega-3 dan kanker prostat, baik pada stadium tinggi mau pun yang rendah. Hal ini bukan menunjukkan bahwa omega-3 berbahaya, namun karena asam lemak dapat berperan lebih kompeks dalam tubuh.

Studi dilakukan dengan mengukur kadar omega-3 dalam darah partisipan, tanpa mencatat informasi mengenai kebiasaan makannya. Dengan demikian, peneliti tidak dapat membedakan efek asam lemak yang berasal dari ikan atau dari suplemen. Namun, sebagian besar partisipan  tidak menggunakan suplemen yang mengandung minyak ikan. Berdasarkan hasil temuan ini, pria dengan riwayat keluarga yang mengalami kanker prostat, dianjurkan untuk konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan suplemen minyak ikan.

Apalagi, suplemen dalam bentuk kapsul dan pil ini biasanya mengandung omega-3 dengan dosis setara dengan 30-60% satu porsi ikan. Peneliti juga menganjurkan, pria dalam kelompok ini  mengurangi konsumsi ikan, tapi jangan dihilangkan sama sekali dalam diet.