Ethicaldigest

Terapi Antiplatelet Lebih Pendek Tidak Lebih Aman

Mempersingkat terapi antiplatelet ganda menjadi 6 bulan, pada pasien dengan sindrom koroner akut yang menjalani percutaneous coronary intervention (PCI) dengan stent berbalut obat, ternyata meningkatkan risiko infark miokard. Demikian hasil penelitian SMART-DATE, yang dipresentasikan di Pertemuan Ilmiah American College of Cardiology (ACC) 2018.

Penelitian ini sebenarnya menemukan bahwa terapi antiplatelet ganda selama 6 bulan, tidak lebih buruk dari 12 bulan dalam hal endpoin primer gabungan. “Meningkatnya risiko infark miokard pada penggunaan selama 6 bulan, membuat kita tidak bisa menyimpulkan bahwa terapi ganda selama 6 bulan aman bagi pasien dengan sindrom koroner akut, yang menjalani PCI menggunakan sten berbalur obat,” kata Hyeon-Cheol Gwon, MD, Sungkyunkwan University School of Medicine, Seoul, Korea Selatan.

Guideline yang ada saat ini menganjurkan, aspirin plus suatu penghambat P2Y12 selama 12 bulan atau lebih pada pasien SKA. Terapi ganda jangka panjang meningkatkan risiko perdarahan, dan dihubungkan dengan kematian di beberapa penelitian. Maka, durasi optimal terapi antiplatelet ganda pada pasien SKA yang menjalani PCI dengan stent berbalur obat masih kontroversi.

Gwon dan rekan-rekannya melakukan penelitian SMART-DATE; 2712 pasien dengan SKA yang menjalani PCI di Korea Selatan secara acak dibagi dua kelompok, yaitu 6 bulan, 12 bulan atau lebih lama. Klopidogrel digunakan sebagai penghambat P2Y12 pada sekitar 80% pasien.

Endpoin primer, kematian akibat berbagai sebab, infark miokard atau stroke di bulan 18 terjadi pada 4,7% pasien di kelompok 6 bulan vs. 4,2% di kelompok 12 bulan. Meski kematian akibat berbagai sebab atau stroke berbeda secara signifikan antara kedua kelompok, infark miokard terjadi lebih sering pada kelompok yang menjalani terapi selama 6 bulan dibanding 12 bulan: 1,8% vs 0,8% (hazard ratio [HR], 2,41; P = .02).

Thrombosis stent terjadi pada 1,1% pasien pada kelompok terapi 6 bulan dibanding dengan 0,7%, pada kelompok 12 bulan atau lebih (HR, 1.50; P = .32). Angka perdarahan Bleeding Academic Research Consortium tipe 2 – 5 adalah 2,7% pada kelompok 6 bulan dan 3,9% pada kelompok 12 bulan atau lebih (HR, 0,69;P = .09). Dalam satu analisa post hoc, endpoin gabungan berupa kematian akibat berbagai sebab, infark miokard, atau stroke, cenderung lebih sering pada kelompok yang menjalani terapi selama 6 bulan daripada 12 bulan atau lebih.