Ethicaldigest

Resiko Mendonorkan Ginjal

Dibanding yang bukan pendonor, pendonor ginjal berisiko menga­lami beberapa masalah kesehat­an, termasuk penyakit gin­jal stadium akhir (end stage renal disease/ESRD) dan preeklampsia pada donor perem­pu­an yang hamil. Namun risi­ko absolut ini kecil, menurut tinjauan sistemik dan meta ana­lisis risiko kesehatan jang­ka menengah dan panjang pada donor hidup.

Penelitian yang dipubli­ka­sikan secara online hari di Annals of Internal Medicine ini, tidak menemukan risiko ber­lebih untuk sejumlah pe­nya­kit kronis lain atau kema­ti­an karena berbagai sebab. Meski demikian, perkiraan ini harus diinterpretasikan de­ngan hati-hati, tulis Emilio Poggio, MD, dari Cleveland Clinic di Ohio dan Peter Reese, MD, dari Universitas Pennsylvania, Philadelphia, dalam editorialnya.

“Data ini mengingatkan bahwa dalam jangka panjang tidak pasti dan pengobatan yang presisi untuk faktor-faktor risiko pada pendonor ginjal masih belum ada,” tulis mereka. ”Kita harus melaku­kan yang terbaik untuk melin­du­ngi pendonor potensial de­ngan memilih secara hati-hati, melakukan diskusi terbuka me­ngenai apa yang belum dike­ta­hui, dan komitmen untuk men­jaga kesehatan mereka da­lam jangka panjang.”

Linda O’Keeffe, PhD, dari Unit Epidemiologi Integratif MRC di School of Social and Community Medicine di Oakfield House, Oakfield Grove, Bristol, Inggris, dan rekan meng­identifikasi 52 penelitian obser­vasional yang mem­ban­dingkan kesehatan para pendonor ginjal yang masih hidup dan individu yang tidak menyumbangkan organ. Follow up rerata atau median dari penelitian ini adalah 10 tahun atau lebih.

“Pemilihan populasi kon­trol berbeda antara satu pene­litian dengan penelitian lain. Delapan penelitian memilih par­tisipan dalam kelompok kontrol dari penelitian-pene­litian berbasis populasi, 11 dari populasi umum, 14 dari ang­gota keluarga dan sukarelawan dan 19 dari sumber lain. Ini bisa menjadi faktor perancu, karena kelompok kontrol kecil kemungkinannya memiliki status kesehatan sebaik pendo­nor ginjal.

Pendonor hidup memiliki fungsi ginjal yang lebih buruk, tercermin dari estimated glomerular filtration rate rerata yang lebih rendah (SMD, “1,59; 95% confidence interval [CI], “1,86 sampai “0,33) daripada non ­pendonor, serta kadar krea­tinin serum rerata yang lebih tinggi (SMD, 1,02; 95% CI, 0,44 – 1,60). Selain itu, pendonor memiliki tekanan darah diastolik rerata yang lebih tinggi (SMD, 0,17; 95% CI, 0,03 – 0,34) dan kadar kolesterol high-density lipoprotein yang lebih rendah (SMD, “0,29; 95% CI, “0,52 sampai “0,11), disbanding non pendonor.

Yang mengejutkan, pendo­nor ginjal yang hidup memiliki risiko relatif ESRD hampir 9 kali lebih besar (risiko relatif [RR], 8,83; 95% CI, 1,02 – 20,93). Namun, risiko absolut ESRD di antara pendonor sangat rendah, dengan angka kejadian 0,5 (95% CI, 0,1 – 4,9 kejadian) per 1000 orang perta­hun vs. 0,1 kejadian pada non pendonor.