Ethicaldigest

Efek pemberian Estradiol Terhadap Fungsi Kognitif Wanita Menopause

Efek pemberian estradiol masih terus diteliti. Terbaru, terapi hormonal dengan estradiol (dengan atau tanpa progestin) tidak menunjukkan efek pada fungsi kognisi pada wanita pascamenopause, seperti yang diperkkirakan sebelumnya. Ini merupakan hasil penelitian terbaru, ELITE-Cog, yang dipublikasikan secara online di jurnal Neurologi 15 Juli 2016.

Penelitian ELITE adalah yang pertama secara langsung menguji hipotesa waktu pemberian estradiol. Mereka menguji apakah pemberian terapi hormon di awal pasca menopause dan di akhir pasca menopause memiliki efek yang berbeda.

“Penelitian kami menunjukkan tidak ada manfaat terhadap fungsi kognitif dari pemberian estradiol selama 5 tahun pada wanita, di awal maupun akhir pasca menopause,” kata peneliti utama Victor W. Henderson, MD, dari Stanford University, California, seperti dikutip Medscape Medical News.

“Estradiol tidak bisa diberikan kepada wanita dengan tujuan memperbaiki fungsi kognitif. Tapi, jika untuk menghilangkan gejala vasomotor atau khawatir terhadap risiko osteoporosis, estradiol boleh diberikan.”

Penelitian sebelumnya menunjukkan sedikit efek pemberian estradiol terhadap fungsi kognitif pada wanita pasca menopause usia lanjut. Tapi, tidak ada data pada wanita pasca menopause berusia lebih muda.

“Ada harapan, kelompok wanita berusia lebih muda bisa mendapat manfaat fungsi kognitif dari terapi hormonal, berdasarkan hasl penelitian pada binatang dan penelitian klinis berskala kecil dengan durasi pengobatan lebih pendek.”Penelitian ELITE berskala lebih besar dari sebelumnya dan yang pertama melihat secara khusus, efek waktu pemberian terapi hormonal pada fungsi kognisi.

Penelitian ini melibatkan 567 wanita sehat usia 41 – 84 tahun di awal pasca menopause (dalam 6 tahun) atau akhir pasca menopause (10+ tahun). Secara acak, mereka diberi 17β-estradiol 1 mg/hari atau placebo, selama rata-rata 57 bulan. Wanita dengan uterus yang secara acak diberi estradiol, juga mendapat cyclic micronized progesterone vaginal gel. Uji kognitif dilakukan pada baseline, 2,5 tahun dan 5 tahun.

Endpoin primer—memori episodik verbal—tidak menunjukkan perbedaan signifikan, antara estradiol dan plasebo. Perbedaan serupa pada kelompok pasca menopause awal dan akhir. Interaksi antara kelompok pasca menopause dan perbedaan antara kelompok pengobatan, juga tidak signifikan untuk fungsi eksekutif atau kognisi global.

“Hipotesisnya adalah bahwa estradiol menunjukkan manfaat pada fungsi kognitif di awal menopause, tapi tidak di akhir menopause,” komentar Dr. Henderson. “Tapi, ini bukanlah yang kami temukan. Kami tidak menemukan perbedaan antara estradiol dan plasebo pada hasil uji fungsi kognitif pada kedua waktu, dan hasilnya sama pada wanita pasca menopause awal dan akhir.”

Dia melihat, meski tidak ada indikasi untuk pemberian estradiol sebagai booster fungsi kognitif di awal menopause, bebeapa dokter percaya bahwa ada manfaat pemberian estradiol pada fungsi kognitif. Karena itu, kadang estradiol diberikan untuk tujuan ini. “Tapi, hasil penelitian kami tidak ada manfaat dari pemberian estradiol, terhadap fungsi kognitif.”

Dr. Henderson memperingatkan, karena perempuan dengan defisit kognitif atau demensia dikeluarkan dalam analisis ini, hasil studi hanya berlaku untuk wanita dengan kemampuan mental yang baik saat mereka mulai pengobatan.

Juga, temuan ini tidak dapat diekstrapolasi untuk penyakit kardiovaskular atau penyakit lainnya. Dr Henderson mencatat, sekarang ada beberapa bukti bahwa terapi hormon yang dimulai lebih awal, mungkin memiliki efek kardiovaskular menguntungkan. Sementara itu jelas bahwa terapi hormonal di akhir pasca menopause, dapat berkontribusi pada penyakit jantung.

Manfaat Testosteron pada Wanita Pasca Menopause