Ethicaldigest

Radang Usus Cetuskan Stunting

Pendek atau stunting adalah status gizi anak usia di bawah 5 tahun yang berada di bawah angka -2 standar deviasi pada standar antropometri Organisasi Kesehatan  Dunia (WHO) tahun 2005. Tinggi badan yang optimal bergantung pada interaksi kompleks antara variabel genetik, hormonal, gizi dan psikososial.

Istilah pendek ekuivalen dengan anak-anak yang menderita retardasi pertumbuhan sebagai akibat dari kekurangan gizi jangka panjang, infeksi berulang atau terus menerus. Bayi yang lahir dengan tubuh pendek berisiko mengalami perkembangan mental yang tertunda, prestasi sekolah yang buruk dan berkurangnya kapasitas intelektual.

Pendek termasuk dalam masalah gizi global dan menjadi prioritas kesehatan masyarakat. Diperkirakan 165 juta anak-anak di bawah 5 tahun mengalami pendek (angka prevalensi pendek di dunia pada tahun 2010 adalah 40%). Menurut WHO, prevalensi balita pendek di Indonesia termasuk dalam kategori tinggi. Bahkan indonesia bagian timur sudah masuk dalam kategori sangat tinggi, dengan prevalensi lebih dari 40%.

Penelitian mengenai faktor risiko kejadian balita pendek sudah banyak dilakukan di Indonesia. Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan dengan panjang badan balita dengan status sosial ekonomi rendah, status pendidikan orang tua, tinggi badan orang tua, kunjungan ante natal yang jarang, berat badan lahir yang rendah, faktor hormonal, asupan protein dan seng yang kurang, tidak memberikan ASI ekslusif dan pemberian makan pendamping ASI yang tidak sesuai.

Dalam penelitian terbaru oleh Dr. dr. Syarief Darmawan Sp.B terlihat bahwa pendek memiliki hubungan erat dengan peradangan pada usus pada anak berusia kurang dari 2 tahun. Penelitian yang dipertahankan dihadapan penguji sidang promosi doktor di FK Universitas Indonesia itu bertujuan memahami peran inflamasi atau peradangan usus pada anak usia di bawah 2 tahun (baduta) terhadap kejadian pendek.

Hasilnya memperlhatkan jumlah anak baduta pendek di Kelurahan Kampung Melayu sebesar 20,4%. Dengan prevalensi tersebut, kondisi baduta pendek di Kelurahan Kampung Melayu sudah termasuk dalam masalah kesehatan masyarakat. Dalam penelitian ini didapatkan profil subjek penelitian adalah anak pendek dan normal tidak memiliki perbedaan dalam parameter jenis kelamin dan kelompok umur serta memiliki hormon yang membantu dalam pertumbuhan anak (hormon tiroid) yang normal.

Profil keturunan mendapatkan hasil bahwa anak pendek dan normal dipilih dari orang tua yang normal. Untuk profil infeksi parasit usus diperoleh hasil bahwa subjek penelitian tidak mengalami infeksi parasit, kecuali ditemukan infeksi amuba pada 1 anak normal. Berdasarkan persentase rata-rata asupan diperoleh hasil bahwa asupan energi dan zat gizi makro dari anak pendek dan normal tidak berbeda dan termasuk dalam kategori baik, meskipun asupan karbohidrat dari anak pendek pada bulan November termasuk dalam kategori kurang.

Walau pun dalam penelitian ini tidak berhasil menunjukan bahwa inflamasi usus dan malabsorbsi (gangguan penyerapan) didominasi oleh anak pendek, tetapi penelitian ini berhasil mengungkap bahwa inflamasi usus terjadi pada anak pendek dan normal serta dapat menurunkan indikator panjang badan berdasarkan umur dari kedua anak tersebut. Inflamasi usus yang terjadi pada anak pendek dan normal juga berkorelasi (berhubungan) dengan malabsorbsi.

Dari profil infeksi parasit usus dapat disimpulkan bahwa infeksi parasit usus tidak berkorelasi dengan inflamasi usus dan malabsorbsi. Saran dari penelitian ini adalah : subjek penelitian yang mengalami inflamasi usus berpotensi 22 kali terjadi penurunan indikator panjang badan menurut umur dibandingkan dengan subjek yang tidak mengalami inflamasi.

Orang tua yang memiliki anak usia di bawah 2 tahun disarankan dapat : memberikan asupan makanan yang optimal, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, memberikan ASI secara eksklusif dan optimal serta tidak memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) sebelum umur 7 bulan karena akan mengganggu keseimbangan mikroorganisme usus dan dapat menyebabkan inflamasi usus.