Ethicaldigest

Suplemen Pembentuk Otot Rentan Hepatitis Akut

Suplemen untuk menurunkan berat badan atau pembentuk otot harus diawasi secara ketat. Berdasarkan studi di Hawaii, mereka yang menggunakan suplemen jenis ini, lebih rentan mengalami hepatitis akut dan gagal hati. Demikian peringatan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Studi ini dipublikasikan 11 Oktober 2013, dalam Morbidity and Mortality Weekly Report.

Studi ini dimulai saat 7 orang yang tadinya sehat, mengalami hepatitis akut yang berat dan gagal hati fulminan antara bulan Mei dan September. Ketujuh orang tersebut melaporkan, mereka mengonsumsi suplemen tertentu sebelum mulai sakit. Berdasar investigasi di Hawaii, dilaporkan ada 45 kasus yang diduga serupa; 29 orang di antaranya terbukti benar (48% laki-laki, 52% perempuan) dengan usia bervariasi antara 16 – 66 tahun. Data dikumpulkan bulan Mei dan Oktober.

Dari 29 pasien, 24 orang mengatakan menggunakan suplemen selama 60 hari sebelum mulai sakit; 12 menggunakan suplemen itu saja, 12 lainnya menggunakan suplemen tersebut bersama suplemen lain.

Gejala yang sering ditemukan adalah hilang nafsu makan, tinja berwarna terang, urin berwarna gelap, dan jaundice. Dari 10 pasien yang menjalani biopsi hati, 7 memiliki histologi yang sesuai dengan hepatitis akibat obat/racun, dengan ditemukannya nekrosis sel hati dan kolestasis. Sebanyak 11 pasien akhirnya dirawat di rumah sakit selama 1 hingga 7 hari, 1 pasien meninggal, 2 pasien menjalani transplantasi hati.                

Meski investigasi masih berlanjut dan data ini masih sangat awal, tak ada salahnya untuk berhati-hati dan tetap waspada. CDC menganjurkan para klinisi untuk menanyakan mengenai penggunaan suplemen pada penderita hepatitis akut.