Ethicaldigest

Nyeri & Perdarahan Hemoroid 2

Persarafan usus besar dilakukan oleh sistem saraf otonom, dengan perkecualian sfingter eksterna yang berada dalam pengendalian voluntar. Serabut parasimpatis berjalan melalui saraf vagus ke bagian tengah kolon transversum, dan saraf pelvikus yang berasal dari daerah sakral menyuplai bagian distal. Serabut simpatis meninggalkan medula spinalis melalui saraf splangnikus. Serabut saraf ini  bersinaps dalam ganglia seliaka dan aortikorenalis, kemudian serabut pascaganglionik menuju kolon. Rangsangan simpatis menghambat sekresi dan kontraksi, serta merangsang sfingter rektum. Rangsangan parasimpatis mempunyai efek yang berlawanan.

Faktor predisposisi terjadinya hemoroid meliputi beberapa hal. Di antaranya, herediter atau keturunan; dalam hal ini yang menurun adalah kelemahan atau tipisnya dinding pembuluh darah, bukan hemoroidnya. Dari sisi anatomi vena-vena di daerah masentrorium tidak mempunyai katup, sehingga darah mudah kembali dan menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus hemoroidalis.

“Juga disebabkan pleksus homoroidialis yang kurang mendapat sokongan otot-otot sekitarnya,” tambahnya. Makanan ikut berperan pada terjadinya hemoroid, misalnya kurang mengonsumsi makanan berserat. Disamping itu, jenis pekerjaan juga dapat menjadi pemicu terjadinya hemoroid. Seperti mengangkat beban terlalu berat, pekerjaan yang mengharuskan posisi selalu berdiri, atau sebaliknya duduk yang terlalu lama.

Sementara faktor mekanis, disebabkan karena kelainan sirkulasi parsial dan peningkatan tekanan intraabdominal. Mengedan pada waktu defekasi menjadi pemicu terjadinya hemoroid. Juga dapat diakibatkan oleh kondisi fisiologis seperti konstipasi menahun, lanjut usia, diare kronik, dan kehamilan.

Patofisiologi

Patofisiologi hemoroid diakibatkan kongesti vena, yang disebabkan gangguan venous  rektum dan vena hemoroidialis. Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan atau inflamasi vena hemoroidialis, karena faktor-faktor risiko dan gangguan aliran balik dari vena hemoroidialis. Faktor risiko hemoroid selain mengejan pada BAb, dapat disebabkan karena pola buang air besar yang salah. Seperti terlalu lama duduk di kloset sambil membaca, ataumerokok. Bisa disebabkan peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor, kurang minum, kurang makan makanan berserat (sayur dan buah), dan kurang olahraga /imobilisasi.

Beberapa faktor etiologi yaitu konstipasi, diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prostat, fibroid uteri, dan tumor rectum. Penyakit hati kronis yang disertai hipertensi portal, sering mengakibatkan hemoroid karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah ke dalam sistem portal. Selain itu, sistem portal tidak memiliki katup, sehingga mudah terjadi aliran balik.

Aliran balik vena dari kolon dan rektum superior adalah melalui vena mesenterika superior, vena mesentrika inferior, dan vena hemoroidalis superior (bagian dari sistem portal yang mengalirkan darah ke hati). Vena hemoroidalis media dan inferior mengalirkan darah ke vena iliaka, sehingga merupakan bagian sirkulasi sistemik. Terdapat anastomosis antara vena hemoroidalis superior, media, dan inferior. Tekanan portal  yang  meningkat  dapat  menyebabkan  terjadinya  aliran  balik  ke vena dan mengakibatkan hemoroid.

Manifestasi Klinis

Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri, sering menyebabkan perdarahan berwarna merah terang saat defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkan dengan nyeri hebat akibat inflamasi dan edema, yang disebabkan oleh trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid, dapat menimbulkan iskemia pada area tersebut dan nekrosis. Hemoroid internal tidak selalu menimbulkan nyeri sampai hemoroid membesar dan menimbulkan perdarahan atau prolaps.

Pasien sering mengeluh menderita hemoroid, tanpa ada hubungan dengan gejala rectum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat jarang ada hubungannya dengan hemoroid interna, dan hanya timbul pada hemoroid eksterna yang mengalami thrombosis. Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama hemoroid interna, akibat trauma oleh feses yang keras.

Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur feses. Bisa hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih, sampai pada perdarahan yang menetes atau mewarnai air toilet  menjadi merah. Walau berasal dari vena, darah yang keluar berwarna merah segar karena kaya zat asam. Perdarahan luas dan intensif di pleksus hemoroidali,s menyebabkan darah di vena tetap merupakan darah arteri. Kadang perdarahan hemoroid yang berulang, dapat berakibat timbulnya anemia berat.

Hemoroid yang membesar secara perlahan, dapat menonjol keluar menyebabkan prolaps. Pada tahap awal, penonjolan hanya terjadi pada waktu defekasi, disusul reduksi spontan sesudah selesai defekasi. Pasien harus memasukkan sendiri setelah defekasi. Pada  tahap lanjut, sampai pada suatu keadaan di mana tidak dapat dimasukkan. Kotoran di pakaian dalam menjadi  tanda hemoroid yang mengalami prolaps permanen. Kulit di daerah perianal akan mengalami iritasi. Nyeri akan terjadi bila timbul trombosis luas dengan edema dan peradangan. Anamnesis harus dikaitkan dengan faktor obstipasi, defekasi yang keras, yang membutuhkan tekanan intraabdominal tinggi. Dapat disertai rasa nyeri yang merupakan peradangan.

Hemoroid eksterna dapat dilihat dengan inspeksi, apalagi bila telah terjadi trombosis. Bila   hemoroid interna mengalami prolaps, tonjolan yang ditutupi epitel penghasil musin dapat dilihat pada satu atau  beberapa kuadran. Selanjutnya, secara sistematik dilakukan pemeriksaan dalam rectal secara digital dengan anoskopi.

Pada pemeriksaan rektal secara digital mungkin tidak ditemukan apa-apa, bila masih dalam stadium awal. Pemeriksaan anoskopi dilakukan untuk melihat hemoroid interna, yang tidak mengalami penonjolan. Pada pemeriksaan kita tidak boleh mengabaikan pemeriksaan  umum, karena keadaan ini dapat disebabkan oleh penyakit lain, seperti sindrom hipertensi portal.

Nyeri & Perdarahan Hemoroid