Ethicaldigest

Masalah Gizi Pada Ibu Hamil

Nutrisi berperan penting dalam siklus kehidupan manusia. Tanpa kecukupan nutrisi, gangguan kesehatan dapat terjadi. Pada wanita hamil, misalnya, tanpa asupan nutrisi yang cukup kesehatan dan pertumbuhan janin bisa terganggu. Selama kehamilan, ibu membutuhkan nutrisi yang lebih dari biasa.

Menurut Dr. dr. Fiastuti Witjaksonmo, Sp.GK, pemenuhan kebutuhan nutrisi selama kehamilan erat kaitannya dengan penambahan berat badan ibu. Pada trimesteri 1 peningkatan sebaiknya 0,2-0,3 kg/minggu. Trimester kedua, 0,45 kg/ minggu dan trimester ketiga 0,4 kg/minggu. Jadi, selama kehamilan, akan ada penambahan berat badan antara 8-18 kg.

“Ibu hamil memerlukan peningkatan berat badan 6-18 kg selama masa kehamilan,” ucap dr. Fiastuti. Hal ini bergantung pada berat badan ibu sebelum hamil. Sebanyak 40% peningkatan berat badan disebabkan pertumbuhan janin, plasenta dan amnion. Sisanya disebabkan karena pertumbuhan uterus, payudara, lemak tubuh darah dan cairan intersisial.

Pemenuhan nutrisi selama kehamilan tidak cukup hanya dalam  hal kuantitas (jumlah), tapi juga kualitasnya. Nutrisi yang diperlukan meliputi kebutuhan energi, kebutuhan komposisi makronutrien (karbohidrat, protrein dan lemak), nutrient spesifik, mikronutrien dan vitamin.

Malnutrisi yang sering dihadapi

Masalah defisiensi asam folat, merupakan masalah nutrisi yang sering ditemukan pada wanita hamil. Sekitar 25-30% wanita hamil mengalami defisiensi asam folat. Asam folat dibutuhkan untuk sintesis DNA dan eritropoiesis. Defisiensi asam folat pada ibu hamil, dapat menyebabkan anemia megaloblastik. Sedangkan defisiensi asam folat pada janin, dapat menyebabkan defek neural tube, prematuritas, abortus psontan dan berat badan lahir rendah.

Kebutuhan asam folat untuk mencegah defek neural tube, umumnya diperlukan pada 12 minggu pertama kehamilan dengan masa kritis pada 4 minggu pertama (umumnya sebelum seorang wanita menyadari dirinya hamil). Kebutuhan wanita usia produksi adalah 320 mikrogram /hari, RDA 400mikrogram /hari. Wanita hamil memerlukan tambahan 200 mikrogram /hari dan RDA 600 mikrogram /hari.

Faktor penyebab kekurangan asam folat, antara lain:

  1. Diet rendah folat. Bisa disebabkan karena mutu makanan, jenis makanan dan penyediaan makanan.
  2. Sakit berat, gangguan saluran cerna dan penggunaan antibiotik oral menyebabkan gangguan penyerapan asam folat di usus.
  3. Kekurangan vitamin C
  4. Muntah pada ibu hami, terutama hamil kembar, menyebabkan kebutuhan asam folat meningkat.
  5. Anemia hemolitik, seperti pada malaria, menyebabkan terjadinya eritropoiesis .

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar tridak terjadi kecacatan pada janin, adalah dengan memenuhi kebutuhan asam folat selama kehamilan. Sumber makanan yang banyak mengandung asam folat, terutama sayuran hijau, kacang kedelai dan produknya, kacang polong, hati ayam, jeruk dan jagung.

Meski banyak bahan makanan mengandung asam folat, karena sifatnya yang tidak tahan panas dan larut dalam air, asam folat mudah rusak. Akibatnya, asupan dari bahan makanan saja tidak cukup. Dianjurkan mengonsumsi suplemen yang mengandung asam folat, 3 bulan sebelum merencanakan kehamilan dan selama kehamilan, terutama pada trimester pertama. Pemberian sejak 3 bulan sebelum konsepsi sampai kehamilan trimester pertama, dapat mencegah NTD sebesar 50-90%.

Dosis yang diperlukan pada kelompok ibu hamil risiko rendah adalah 0,4-1mg /hari. Sedangkan untuk ibu hamil berisiko tinggi, dosisnya lebih besar, hingga maksimal 5,g /hari. Ibu hamil yang termasuk risiko tinggi adalah mereka yang memiliki riwayat cacat janin, riwayat keluarga dengan cacat janin, ibu dengan obesitas, ibu dengan kencing manis, riwayat penggunaan obat narkotika dan anti kejang.

Namun, menurut dr. Dr. dr. Noroyono Wibowo, Sp.OG, pemberian asam folat saja tidak cukup. Asam folat tanpa B12 dan B6 tidak bisa bekerja. Karena homosisteinnya akan menjadi lebih tinggi. Homosistein ini akan menyebabkan timbulnya preeklamsi, NTD dan kelahiran premature. Jadi, kalau memberikan folat, sejawat dokter harus memperhatikan bahwa prosesnya tidak terlepas dari B12 dan B6.