Ethicaldigest

Gangguan Tidur 1

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol dua sistem pada batang otak, yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). Sejumlah factor dapat menyebabkan gangguan tidur.

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh semua orang. Istirahat dan tidur yang cukup akan membuat tubuh dapat berfungsi secara optimal sepanjang hari. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda, pada setiap individu. Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Berjalan-jalan di taman terkadang juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.

Tidur adalah status perubahan kesadaran, ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Seperti dikatakan dr. Andri, SpKJ, FAPM, dari RS OMNI Alam Sutera, Tangerang, hampir sepertiga dari waktu individu digunakan untuk istirahat dan tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.

Fisiologi Tidur

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang otak, yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berfikir. RAS melepaskan katekolamin pada saat sadar, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR.

Ritme Sirkardian

Mahluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) berbeda. Bioritme pada manusia dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian, yang melengkapi siklus selama 24 jam. Fluktuasi denyut jantung, tekanan darah, temperatur, sekresi hormon, metabolisme, dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif, dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.

Tahapan Tidur

Penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektro ensefalogram (EEG), elektro okulogram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur yaitu non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM).

Tidur NREM. Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang pendek, karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek dari pada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. “Pada tidur NREM, terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh,” jelasnya. Semua proses metabolisme termasuk tanda-tanda vital, metabolisme, dan kerja otot melambat.

Tidur NREM terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep), tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep) atau (delta sleep).

Tidur REM. Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Otak cenderung aktif selama tidur REM dan metabolismenya meningkat hingga 20%. Tahap ini individu menjadi sulit dibangunkan, atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba. Tonus otot terdepresi, sekresi lambung meningkat, frekuensi jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.

Menurut dr. Andri, setiap individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang komplit normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Individu kemudian kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.

Gangguan Tidur 2