Ethicaldigest

Vitamin B dan Risiko Stroke

Penelitian ini menemukan manfaat suplementasi vitamin B pada risiko stroke, suatu meta analisa, dipublikasikan secara on line di jurnal Neurologi 18 September 2013. Pemberian vitamin B, dinyatakan dapat menurunkan kadar homosistein, yang dapat menurunkan risiko stroke. Folate (vitamin B9) dan vitamin B12 adalah dua regulator penting metabolisme homosistein.

“Berdasarkan penelitian kami, kemampuan vitamin B menurunkan risiko stroke dipengaruhi sejumlah factor. Seperti, kecepatan penyerapan dalam tubuh, konsentrasi asam folat atau vitamin B12 dalam darah, dan apakah penggunanya memiliki penyakit ginjal atau tekanan darah tinggi,” kata Yuming Xu, MD dari Department Neurologi, The First Affiliated Hospital of Zhengzhou University, China.

Para peneliti mencari penelitian acak terkontrol, yang dipublikasikan sebelum Agustus 2012, yang membandingkan suplementasi vitamin B dengan plasebo, vitamin B dosis sangat rendah atau perawatan standar. Minimal pasien difollow up selama 6 bulan, dan menyertakan kejadian stroke dalam endpoin penelitian.

Sejak 2010, beberapa meta analisa mengenai efek penurunan homosistein menggunakan vitamin B terhadap risiko penyakit vascular, telah dipublikasikan. Meta analisa yang baru ini melihat penelitian-penelitian yang digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya, dan menggunakan kriteria inklusi yang lebih ketat.

Ada 14 penelitian yang dipelajari, semua berdisain buta ganda, dengan usia rata-rata 52 sampai 68,9 tahun dan melibatkan total 54.913 partisipan. Follow up penelitian berkisar dari 24 – 87 bulan. Satu penelitian, Atherosclerosis and Folic Acid Supplementation Trial (ASFAST), hanya menggunakan asam folat sebagai intervensi. Sedangkan penelitian lain menggunakan intervensi kombinasi dengan vitamin B.

Dalam 14 penelitian ini, ada 2471 kejadian stroke. Para peneliti melihat adanya penurunan kejadian stroke secara keseluruhan, dengan menurunnya kadar homocysteine setelah pemberian vitamin B (risk ratio, 0.93; 95% confidence interval, 0.86 – 1.00; P = .04). Beberapa penelitian yang didisain dengan ketat melaporkan peningkatan risiko stroke, bahkan dengan suplementasi vitamin B.

Dalam suatu analisa sub kelompok, para peneliti tidak menemukan perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan control, berkenaan pencegahan stroke primer dan sekunder, jenis stroke (hemoragik, iskemik) atau keparahan stroke.

Hasilnya juga tidak signifikan dalam analisa sub kelompok perubahan risiko stroke sebagai respon terhadap berbagai dosis suplementasi asam folat atau berbagai konsentrasi homosistein darah baseline. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan, asam folat dengan dosis 0,4 atau 0,8 bermanfaat menurunkan kadar homosistein dan memperbaiki fungsi endotel vaskular.

Para peneliti menemukan manfaat pada sub kelompok dengan follow up 3 tahun atau lebih. Lima dari 14 penelitian yang dipelajari, melibatkan sub kelompok pasien dengan penyakit ginjal kronis. Beberapa penelitian melaporkan penurunan laju endap glomerolus, dengan suplementasi vitamin B.

Untuk analisa spesifik terhadap vitamin B12, penelitian ini tidak menemukan manfaat signifikan dalam penurunan stroke berdasar dosis intervensi, penurunan kadar homosistein atau konsentrasi vitamin B12 baseline. Suatu analisa populasi yang menggunakan produks sereal, yang difortifikasi folat, juga gagal mendapatkan hasil signifikan berkenaan dosis B12. Penelitian lain melaporkan bahwa 1 mg B12 bermanfaat.