Ethicaldigest

Terapi Radioaktif Kanker dengan Bantuan Antibodi

Untuk membunuh sel kanker, diperlukan akurasi dalam artian agar obat dapat membunuh sel kanker secara tepat, tanpa merusak sel yang sehat. Melalui riset nanoteknologi, untuk mencapai tujuan ini kebanyakan penelitian memusatkan perhatian pada partikel obat. Baru-baru ini sejumlah peneliti mengumumkan teknologi yang mengikatkan radioaktif dengan antibodi yang mencari sel tumor.

Radioaktif yang digunakan adalah radioisotop lead-212. Radioisotop ini memiliki waktu paruh sekitar 11 jam. Pada studi, radioisotop diikatkan dengan antibodi trastuzumab, dan digunakan dalam terapi kanker yang dipengaruhi reseptor HER2. HER2 adalah protein yang sering ditemukan dalam jumlah besar, pada kasus kanker payudara. Dengan demikian, tubuh akan menghantarkan terapi kanker yang sudah digunakan sebelumnya bersama  radioaktif, yang diarahkan menuju target.

Awalnya, yang digunakan adalah beta-emitter. Namun bentuk ini memiliki kekurangan, karena dapat menyebarkan paparan radiasi di luar target, sehingga memiliki dosis aman yang sangat terbatas. Di sisi lain, alpha emitter tidak memiliki waktu paruh yang cukup, serta memiliki proses produksi yang rumit dan mahal. Akhirnya, digunakan lead-212, yang akan berubah menjadi bismuth-212 yang menghantarkan partikel alpha dan menjadi inert dalam 1 jam, setelah dimasukkan ke dalam tubuh. Berdasarkan data, sejauh ini cara ini dapat mempertahankan sumsum tulang, organ dan sel-sel yang sehat. Teknologi ini masih dalam tahap uji awal dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.