Ethicaldigest

Strategi Baru Memotong Risiko Serangan Jantung

Setiap 30 detik satu orang terkena serangan jantung di Amerika Serikat. Berbagai penelitian menggunakan statin menunjukkan, obat-obatan ini hanya mengurangi insiden serangan jantung baru dan kejadian koroner lain sekitar 35%. Ini mengindikasikan perlunya strategi pengobatan yang baru.

Dalam penelitian klinis, obat terbaru menunjukkan dapat menurunkan kadar kolesterol dengan dua cara: menurunkan konsentrasi LDL dan mempercepat pengeluaran kolesterol melalui lever. Dikenal sebagai KB2115, obat ini dikembangkan Karo Bio AB, perusahaan farmasi asal Swedia.

Penelitian klinis fase II menyertakan 24 individu overweight sedang, dengan konsentrasi LDL yang tinggi. Ini mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang dilakukan pada hewan. Studi pada hewan menemukan bahwa obat menstimulasi jalur kolesterol baik (HDL), yang mengangkat kolesterol dari arteri dan menghantarkannya ke lever, dikonversi ke empedu dan dikeluarkan dari tubuh. Studi pada hewan juga menemukan bahwa obat dapat digunakan untuk obesitas atau diabetes.

Peneliti berharap dapat mengujikan kemampuan obat pada manusia, dalam kondisi ini juga. “Dengan terapi yang ada saat ini untuk serangan jantung dan stroke, masih terdapat jutaan serangan jantung di Amerika Serikat,” sebut Prof. dr. John Bexter dari UCSF Diabetes Center, dan seorang penulis senior di beberapa jurnal ilmiah.

“Kita butuh obat baru. Menggunakan obat-obatan yang menyerupai tiroid sama sekali merupakan pendekatan yang berbeda. Saya pikir obat ini sangat menjanjikan dalam mengobati tingginya kadar kolesterol dan mungkin kondisi lain seperti obesitas dan diabetes,” tambahnya.

KB2115 mengikat secara selektif reseptor beta dan diambil oleh lever. Obat ini diambil jantung tidak terlalu banyak, karenanya meminimalkan overstimulasi yang berbahaya. Hasil penelitian ini menunjukkan, strategi ini mencapai manfaat tiroid berlebihan tanpa potensi berhenti.

Pada awal 1990-an di UCSF, Bexter dan Thomas Scanlan (saat ini di Oregon Health and Science University), memulai usaha untuk mengembangkan senyawa-senyawa yang memberi manfaat, tetapi tanpa efek yang tidak diinginkan dari hormone tiroid. Penelitian mereka ditekankan pada senyawa seperti KB2115.

Dalam studi ini, 24 orang dibagi empat grup. Satu kelompok diberi plasebo,  kelompok lain menerima dosis berbeda KB2115. Setelah dua minggu, level LDL mengalami penurunan rata-rata sekitar 40% pada kelompok yang menerima dosis paling tinggi. Temuan ini menunjukan, obat dapat ditoleransi dengan baik dan tidak terdeteksi efek lain pada jantung. Direncanakan untuk penelitian lebih lanjut.