Ethicaldigest

Obat-Obatan Pemodifikasi Penyakit dan Imunosupresif pada JIA

Sebagian besar penelitian terkontrol pada anak, tidak menemukan hydroxychloroquine,oral gold, atau D-penicillamine efektif secara signifikan dalam pengobatan JIA. Satu penelitian menemukan, D-penicillamine lebih efektif daripada placebo dalam pengobatan oligoarthritis dan polyarthritis. Satu penelitian tidak menemukan bahwa parenteral gold lebih efektif daripada D-penicillamine atau hydroxycholoquine.

Sebagian besar penelitian tidak terkontrol, menggunakan sulfasalazine. Satu penelitian terkontrol menemukan, sulfasalazine efektif dalam pengobatan oligoarthritis dan polyarthritis. Bagaimana pun, dalam satu penelitian placebo terkontrol berskala kecil terhadap pasien juvenile spondyloarthropathy, dan sebuah penelitian yang membandingkan sulfasalazine dengan chloroquine dalam oligoarthritis dan polyarthritis, tidak menemukan adanya perbedaan signifikan.

Dalam sebagian besar penelitian terbuka, sulfasalazine sangat efektif pada anak laki-laki berusia lebih dari 9 tahun dan remaja berusia 13 sampai 17 tahun dengan oligoarthritis, yang mewakili anak-anak dengan artritis yang berhubungan dengan enthesitis. Efek samping yang sering dilaporkan terutama ruam, gejala gastrointestinal dan leucopenia. Sulfasalazine dihentikan pada hampir sepertiga pasien.

Sebuah penelitian terkontrol yang memandingkan leflunomide dengan methotrexateuntuk pasien dengan polyarthritis menunjukkan, secara signifikan lebih banyak orang yang merespon methotrexate. Sebagian besar pasien menunjukkan respon terhadap leflunomide mempertahankan responnya selama 2 tahun, dalam sebuah penelitian ekstensi label terbuka. Tidak ada perbedaan signifikan dalam efek samping keduanya. Sebuah penelitian terkontrol menggunakan azathioprine,tidak menemukan efikasi yang lebih besar daripada placebo. Tidak ada penelitian menggunakan minocycline pada JIA.

Tidak ada penelitian-penelitian terkontrol menggunakan cyclosporin A pada JIA. Penelitian berskala kecil menunjukkan, cyclosporin A ampuh pada beberapa pasien yang refrakter terhadap methotrexate. Cyclosporin A mungkin lebih bermanfaat untuk mengendalikan demam dan menurunkan dosis kortiksoteroid, daripada untuk pengobatan arthritis. Ada banyak efek samping, terutama pada ginjal akibat penggunaan cyclosporine. Tidak ada penelitian terkontrol menggunakan kombinasi terapi DMARD pada JIA. Dalam satu penelitian melibatkan 17 pasien dengan poliartritis yang refraktori terhadap methotrexate, pengobatan dengan methotrexate dan cyclosporin A,8 pasien (47%) mengalami perbaikan berdasarkan kriteria ACR Pediatric 30. Dalam sebuah penelitian melibatkan 18 pasien dengan arthritis sistemik, respon yang sangat baik didapatkan pada semua pasien yang diobati dengan kombinasi kortikosteroid intravena dan siklofosfamid400mg/m2, yang diberikan setiap 3 bulan dengan methotrexate 10 mg/m2 per minggu ketika diobati di awal perjalanan penyakit selama 1 tahun.