Ethicaldigest

Obat Gangguan Depresi Mayor

Satu lagi pilihan terapi untuk gangguan depresi mayor, yang disetujui FDA: Brintellix, berisi vortioxetine, yang merupakan serotonin reuptake inhibitor. Juga merupakan agonis pada reseptor 5-HT1A, partial agonis pada reseptor 5-HT1B, dan antagonis pada reseptor 5-HT3, 5-HT1D dan 5-HT7. Belum diketahui, dari mana obat ini mendapat efek anti depresinya.

Enam studi klinis pada penderita depresi mayor dewasa, dilakukan secara acak menjadi kelompok yang mendapat Brintellix atau plasebo. Studi menunjukkan, Brintellix efektif dalam mengatasi depresi yang terjadi. Studi tambahan juga menunjukkan, Brintellix dapat menurunkan kecenderungan kambuhnya depresi setelah pengobatan satu episode gangguan depresi mayor. Studi ini dilakukan di Amerika Serikat dan beberapa negara lain.

Efek samping yang paling sering dijumpai adalah mual, konstipasi, dan muntah. Brintellix akan tersedia dalam sediaan 5mg, 10mg, 15mg, dan 20mg. Obat yang dipasarkan Takeda Pharmaceutical dan Lundbeck ini, diharapkan dapat meramaikan bursa pilihan obat depresi, mengingat pengaruh dari obat depresi dapat berbeda bagi masing-masing pasien.

Gangguan depresi mayor merupakan gangguan jiwa, yang ditandai dengan perubahan mood dan gejala lain yang menyebabkan hambatan dalam bekerja, gangguan tidur, belajar, makan, dan kegiatan yang menyenangkan. Episode depresi dapat timbul sepanjang hayat, meski dapat juga hanya timbul sekali seumur hidup.

Gangguan depresi mayor dapat membuat penderita seolah lumpuh dan mengganggu kualitas hidup. Apalagi sering disertai keinginan hingga upaya bunuh diri. Pada tahap awal, gejalanya dapat berupa hilangnya minat beraktivitas, perubahan berat badan dan nafsu makan yang signifikan, insomnia atau malah tidur berlebihan (hipersomnia), perasaan lemah, perasaan bersalah atau tidak berguna, gangguan konsentrasi atau berpikir lambat.