Ethicaldigest

Mengevaluasi Strategi SMART

Satu tinjauan sistematis oleh Diana M. Sobieraj dan kawan-kawan mengevaluasi manfaat SMART, menggunakan inhaler kortikosteroid (terutama budesonida) dan formoterol, dibandingkan dengan dua terapi lain: kortikosteroid inhalasi sebagai pengontrol tunggal atau terapi ganda dengan kortikosteroid dan LABA 2x sehari. Mereka menganalisa 16 penelitian, yang melibatkan 22.748 pasien dari MEDLINE, EMBASE, Cochrane Register, dan Database Cochrane of Systematic Reviews sampai November 2017.

“Strategi SMART yang terdiri dari formoterol dikombinasidengan kortikosteroid inhalasi, dalam satu alat inhaler berpotensi menghilangkan gejala dengan cepat. Sekaligus memberikan kortikosteroid inhalasi yang dapat mengurangi risiko eksaserbasi lebih lanjut,” tulis Krishnan dan Au dalam editorialnya.

Sobieraj dan rekan melaporkan, risiko eksaserbasi asma 32% lebih rendah dibanding kortiksoteroid dalam dosis yang sama dengan LABA kontroler (RR, 0,68; 95% CI, 0,58-0,80), yang ditranslasikan menjadi penurunan risiko absolute 6,4%. Bahkan dibandingkan dengan kortkosteroid dalam dosis yang lebih tinggi dengan LABA kontroler, SMART menurunkan risiko relative 23% dan risiko absolute 2,7% untuk terjadinya eksaserbasi. (RR, 0,77; 95% CI, 0,60 – 0,98).

Tiga penelitian membandingkan SMART terhadap kortikosteroid inhalasi sebagai kontroler saja, tapi tidak bisa dikombinasikan karena heterogenitas populasi dan kriteria partisipan. Dalam salah satu penelitian tersebut, SMART dihubungkan dengan penurunan risiko eksaserbasi asma, didefinisikan sebagai mereka yang butuh sistemik kortikosterid, rawat inap atau kunjungan ke unit gawat darurat, dibandingkan kortikosteroid inhalasi saja dalam dosis yang sama sebagai terapi kontroler. Risiko relative menurun sampai 36% (RR, 0.64; 95% CI, 0.53 – 0.78), yang diterjemahkan sebagai penuruna risiko absolute 8,1%.

Dibanding kortikoteroid hirup dalam dosis komparatif yang lebih tinggi di satu peneltian berbeda, SMART menurunkan eksaserbasi asma sampai 41% (RR, 0.59; 95% CI, 0.49 – 0.71), yang merupakan penurunan risiko absolute 11%.

Meski demikian, SMART tidak terkait dengan peningkatan volume ekspirasi paksa pada detik pertama ekspirasi, kapasitas vital paksa, atau persentase volume ekspirasi paksa, yang diprediksi pada detik pertama ekspirasi dibanding LABA, sebagai pengontrol dengan dosis kortikosteroid inhalasi yang sama atau lebih tinggi.