Ethicaldigest

Hubungan PTSD dan Fungsi Kognitif

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, post traumatic stress disorder (PTSD) pada wanita berusia paruh baya, berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif secara signifikan. Efeknya lebih besar pada mereka de­ngan depresi komorbid. 

“Kita temukan bahwa wa­ni­ta dengan kemungkinan PTSD dan depresi, menunjuk­kan hubungan kuat dengan fung­si kognitif yang lebih bu­ruk dibanding wanita tanpa trau­ma atau depresi,” kata pe­nu­lis utama Jennifer A. Sum­ner, PhD, dari  Columbia University Medical Center, New York.

Temuan ini dipresenta­si­kan di konferensi Anxiety and Depression Association of America (ADAA) tahun 2017. Penelitian sebelumnya menun­juk­kan, kejadian PTSD dua kali lebih banyak terjadi pada wani­ta dibanding laki-laki. Seba­gi­an besar penelitian PTSD dila­ku­kan pada veteran laki-laki atau pasien laki-laki. Pema­ham­an tentang bagaimana gangguan tersebut bermani­festasi pada wanita, belum jelas diketahui.

Untuk menjawab hal ini, para peneliti mengevaluasi data 14.029 perempuan dari Nurses’ Health Study II. Pene­litian ini melibatkan pera­wat berkewarganegaraan Amerika Serikat yang direkrut tahun 1989, berusia 25 – 42 tahun pada baseline. Sebanyak 95% berkulit putih.

Terpapar trauma seumur hidup dan gejala PTSD dinilai pada tahun 2008. Fungsi kog­nitif dinilai pada tahun 2014-2016. Saat penilaian kognitif, usia rata-rata perempuan ada­lah 49 – 69 tahun.

Wanita yang belum terkena trauma dibandingkan dengan wanita dengan gejala PTSD. Setelah dilakukan penyesuai­an usia, faktor sosiodemografi, depresi, dan faktor medis, wa­ni­ta dengan gejala PTSD memi­liki performa lebih buruk berke­naan kecepatan psiko­motor dan perhatian (P = 0,04), pem­be­lajaran dan memori ker­ja (P <0,02), dan fungsi kognisi se­cara keseluruhan (P <0,0001).