Ethicaldigest

Efek Transplantasi Ginjal

Sleep apnea merupakan keadaaan yang banyak terjadi di tengah masyarakat, terutama pada mereka yang menjalani transplantasi ginjal. Kondisi ini ternyata berhubungan dengan meningkatnya risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung atau stroke. Ini terungkap dari penelitian yang dipublikasikan dalam Clinical Journal of American Society Nephrology (CJASN).

Peneliti menemukan, pasien yang menjalani transplantasi ginjal cenderung mengalami gangguan tidur. Hal ini juga dirasakan oleh pasien yang sedang menunggu atau akan menjalani transplantasi ginjal. Oleh sebab itu, pasien-pasien yang mengalami sleep apnea dianggap beresiko tinggi mengalami penyakit jantung serius.

Penyakit jantung adalah penyebab kematian utama, pada orang yang menerima transplantasi ginjal. Selain itu, para dokter juga sering menemukan pada penerima transplantasi adanya tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan tanda-tanda lain dari gangguan jantung. Obstruktif sleep apnea mengakibatkan seseorang berhenti bernapas saat tidur, akibat terhalangnya saluran udara, dan itu dikaitkan dengan hipertensi.

Zsolt Miklos Molnar, MD, PhD (Semmelweis University, Budapest, Hungaria) dan rekan-rekannya mempelajari prevalensi sleep apnea pada pasien transplantasi ginjal dan efek risiko kardiovaskular dari kondisi mereka.

Studi ini melibatkan 100 penerima transplantasi. Para peneliti menemukan, sleep apnea moderat sampai berat terjadi pada satu dari setiap empat orang. Jumlah ini serupa dengan jumlah yang didapat pada sekelompok pasien yang menjalani dialisis, yang sedang menunggu transplantasi.

Selain itu, pasien transplantasi ginjal dengan sleep apnea  memiliki kemungkinan lebih dua kali lipat menggunakan 3 atau lebih obat-obatan anti hipertensi, dibanding pasien yang tidur normal. Serupa dengan pasien tanpa gangguan tidur, tetapi memiliki tekanan darah tinggi.

Seperti yang terlihat di populasi umum, obesitas bisa meningkatkan risiko berkembangnya sleep apnea. Ketika skor risiko dihitung untuk memprediksi pasien yang berisiko terkena penyakit jantung atau mengalami stroke, pasien dengan penyakit ginjal yang memiliki sleep apnea berisiko 2x lipat dibanding pasien tanpa apnea. “Kami berpendapat, sleep apnea adalah faktor risiko baru untuk hipertensi dan kejadian kardiovaskular pada pasien transplantasi ginjal. Dokter harus menskrining pasien transplantasi untuk  obstruktif sleep apnea dan memberikan pengobatan yang tepat,” kata Dr. Molnar.