Ethicaldigest

Blueberry dan Daya Ingat

Mengonsums blueberry dapat memperbaiki kemampuan berfikir dan daya ingat, pada dewasa berusia tua dengan gangguan kognitif ringan. Ini merupakan hasil penelitian Robert Krikorian dan kawan-kawan yang dipresentasikan 13 Maret 2016 di 251st National Meeting and Exposition of the American Chemical Society (ACS), di San Diego, Kalifornia, AS.

“Ada banyak literature berbasis ilmiah dan berskala besar—penelitian-penelitian molekuler, seluler dan pada binatang—yang menunjukkan bahwa perbaikan kognitif dengan mengonsumsi blueberries. Tetapi hanya sedikit penelitian pada manusia,” terang kepala peneliti, Robert Krikorian, PhD, dari University of Cincinnati Academic Health Center, Ohio.

Daya ingat

Dalam sebuah penelitian, 47 orang dewasa berusia 68 tahun ke atas dengan MCI secara acak diberi bubuk blueberry kering beku, yang setara dengan secangkir blueberries atau bubuk placebo satu kali sehari selama 16 minggu. Peneliti melakukan uji kognitif pre dan post intervensi pada semua partisipan, dan pencitraan otak pada sebagian partisipan.

“Ada perbaikan performa kognitif dan fungsi otak, pada mereka yang mengonsumsi bubuk blueberry dibanding mereka yang mengonsumsi placebo,” kata Dr Krikorian.

Uji kognitif yang dilakukan mencakup tugas pembelajaran satu daftar verbal, tugas motorik menggambar garis dengan pensil dan kertas, tugas mengingat spasial visual yang melibatkan informasi non verbal, dan tugas akses semantik. Pada kelompok blueberry, ada perbaikan 72% pada akses semantic dan perbaikan 13% pada memori spasial visual. “Kami juga melihat efek marginal untuk tugas lain—yaitu, tren yang mendekati signifikan, tetapi tidak mencapai signifikan,” ujarnya.

Selain itu ditemukan bahwa subyek yang mengonsumsi suplemen blueberry, memperlihatkan peningkatan aktivasi di daerah tertentu dari otak bagian kiri. “Hal itu tidak ditemukan pada pasien yang mengonsumsi placebo,” kata Dr. Krikorian.

Penelitian lain melibatkan 94 orang dewasa berusia 62-80 tahun, yang memiliki keluhan kemampuan daya ingat subyektif. Mereka secara acak diberi bubuk blueberry, minyak ikan, minyak ikan ditambah bubuk blueberry, atau plasebo selama 24 minggu.

“Penelitian ini memiliki desain serupa, tapi melibatkan populasi orang dewasa berusia tua dengan fungsi kognitif normal yang lebih besar. Periode pemberian suplemen adalah 24 minggu, bukan 16 minggu seperti penelitian sebelumnya,” kata Dr. Krikorian.

Hasil menarik lainnya adalah bahwa partisipan yang mendapat blueberry, merasa memiliki performa yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memiliki perasaan yang lebih baik dan membuat kesalahan dalam daya ingat yang lebih sedikit dan lebih efisien, daripada mereka yang mendapat bubuk placebo.

Efek menguntungkan dari blueberry, bisa disebabkan adanya anthocyanin, flavonoid yang terbukti meningkatkan kognisi pada hewan. ”Penting untuk melakukan penelitian ini dan program-program penelitian lainnya, untuk mengetahui bisakah temuan kami ini direplikasi,” katanya. “Kita perlu tahu lebih banyak tentang mekanisme aksi dan periode dosis dan intervensi yang tepat. Ada sejumlah pertanyaan yang harus dijawab dengan penelitian pada manusia.”