Ethicaldigest

dr. Panondang Pangabean, SpB.

Bagi pria satu ini, sebelumnya tidak terbayangkan akan menjadi seorang dokter. “Jadi semua itu tiba-tiba saya, tanpa ada rencana. Lebih kepada jalan yang diberikan tuhan untuk saya,” jelas dr. Panondang Pangabean, SpB.

Diakuinya dukungan orang tua untuk ia bisa menjadi dokter cukup besar. “Bahkan setelah lulus SMA, orang tualah yang mendorong saya untuk masuk Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia,” jelasnya. Diakuinya 1 tahun pertama menjadi mahasiswa fakultas kedokteran membuatnya kalangkabut. “Bisa dibilang stress,” jelasnya. Ini membuatnya kemudian mendaftar di Fakultas MIPA Fisika. “Dan saya kebetulan di terima juga,” jelasnya.

Saat masih duduk di bangku SMA memang pria satu ini jagonya mata pelajaran, Fisika, Kimia, Matematika. “Itu juga mungkin yang menyebabkan saya stress masuk FK. Karena menjadi mahasiswa kedokteran itu isinya menghapal,” jelasnya. Namun meski ia diterima di Fakultas MIPA Fisika, ini tidak membuatnya bisa leluasa pindah Fakultas. “Waktu itu saya malah di marahi orang tua saya,” kenangnya. Itu juga yang membuatnya mengurungkan masuk MIPA Fisika, dan tetap melanjutkan menjadi mahasiswa kedokteran.

Perjalanannya menjadi untuk mendapat gelar dokter, merupakan sebuah perjalanan panjang bagi pria satu ini. “Saya itu bisa di bilang mahasiswa abadi. Saking lamanya di FK,” jelasnya. Bagi seorang kutu buku seperti Panondang, sesungguhnya ini merupakan hal yang diluar dugaan. “Intinya pinter saja bukan bekal yang cukup untuk bisa lulus menjadi seorang dokter,” jelasnya.

Meski demikian satu hal yang perlu di ambil dari sosok pria berjengot ini adalah kemauannya untuk mau terus berjuang. “Meski saya terseok-seok,” jelasnya.

Saat ini, setelah menjadi seorang dokter bedah yang memperdalam penanganan penyakit Hemoroid atau yang dikenal sebagai Wasir. Dokter Panondang mulai merubah dirinya. “Saat SMA dan kuliah dokter umum, dulu saya bisa di bilang gak mau bergaul.” Panondang sekarang, suka bercanda bahkan meledek orang yang baru ia kenal dengan gayanya. Dokter Spesialis Bedah Rumah Wasir ini, disela-sela kesibukanya memiliki hobi otomotif yang cukup mumpuni. “Saya dulu suka banget otak-atik motor. Sekarang udah gak lagi, tapi ya dikit-dikit belajar mengenai mobil,” jelasnya. Ini juga yang membuat mobil putih tunggangannya terlihat keren dan menarik.