Ethicaldigest

Dr. dr Andhika Rachman, SpPD, KHOM

Penyakit kanker limfoma ada dua jenis; kanker limfoma tipe Hodgkin (yang dinamakan sesuai dengan penemunya, Dr. Thomas Hodgkin), dan kanker limfoma tipe Non Hodgkin. Kedua jenis kanker limfoma ini memiliki pola penyebaran serta respon terapi yang berbeda. Karena itu, menurut Dr. dr Andhika Rachman, SpPD, KHOM, “Sebelum melanjutkan tindakan pengobatan dengan kemoterapi, pasien wajib tahu lebih dulu jenis kanker yang diderita.”

Jenis kanker dapat diketahuidengan pengamatan sel kanker di bawah mikroskop atau test laboratorium yang spesifik. “Kanker limfoma jenis Hodgkin, umumnya menyebar bertahap melalui pembuluh getah bening. Walau sangat jarang ditemukan, pada stadium lanjut jenis kanker ini dapat menyebar melalui aliran darah dan kembali menyebar ke organ vital lain, seperti hati, paru-paru dan  sumsum tulang belakang,” jelas dr. Andhika dalam acara temu media “Peduli Limfoma” di Jakarta.

Kanker jenis Non Hodgkin, umumnya menyerang sel darah putih lebih dulu dan otomatis sistem kekebalan tubuh penderita menurun. Sel darah putih berperan penting bagi tubuh, yakni bertugas melindungi tubuh dari serangan bakteri, virus, parasit dan zat asing lainnya.

Kanker limfoma Non Hodgkin juga dikelompokkan menjadi dua, berdasar kecepatan pertumbuhan sel kankernya: jenis agresif dan non agresif.

“Jika jenis kankernya sudah ganas, dan kondisinya sudah cukup parah, biasanya dokter memprediksi pasien hanya sanggup bertahan sekitar 6 bulan. Bila kankernya jinak dan dideteksi sejak dini, kemungkinan pasien untuk sembuh dan bertahan hidup lebih lama semakin besar.” Selain pengobatan medis, dukungan keluarga sangat dibutuhkan. Kondisi psikologis pasien  sangat mempengaruhi percepatan pertumbuhan sel kanker. “Kalau pasien stress, kondisi akan semakin parah.”