Ethicaldigest

Penggunaan Statin pada Dislipidemia

Hubungan dislipidemia dan penyakit kardiovaskular, telah banyak didokumentasikan. Penurunan kolesterol total sebesar 10%, akan menurunkan insiden kejadian penyakit jantung koroner sebesar 25% setelah lima tahun. Sedangkan penurunan kolesterol low density lipoprotein (LDL) sebesar 40 mg/dl, menyebabkan penurunan kejadian kardiovaskular sebesar 20%. Komponen yang menjadi perhatian khusus adalah koleseterol LDL. Terdapat bukti kuat bahwa penurunan parameter lipid ini dapat menurunkan kejadian kardiovaskular.

Statin merupakan golongan obat yang telah lama digunakan, untuk kasus dislipidemia. Berbagai penelitian telah mendokumentasikan efektivitas statin dalam menurunkan kolesterol, yang pada akhirnya akan menurunkan komplikasi kardiovaskular dan mortalitas. Penelitian tentang statin telah tersedia dalam jumlah memadai. Penggunaan statin pada pasien dengan berbagai keadaan penyakit, juga tersedia.

Statin pada diabetes

Beberapa penelitian mempelajari penggunaan statin pada penyandang diabetes. Colhoun HM et al mempelajari efektvitas atorvastatin 10 mg pada individu diabetes, untuk pencegahan primer penyakit kardiovaskular. Uji klinis ini melibatkan 2838 penyandang diabetes, yang tidak mempunyai riwayat penyakit jantung koroner. Uji klinis ini dihentikan secara prematur setelah pemantauan dua tahun, karena efektivitas terapi telah terbukti. Terdapat penurunan risiko relatif kejadian kardiovaskular sebesar 34,5%, pada kelompok atorvastatin.

Penelitian lain yang mempelajari topik yang sama, dilakukan Collins R et al. Penelitian melibatkan 20.536 pasien dengan risiko tinggi, yang meliputi: pasien diabetes atau riwayat sakit jantung koroner. Secara random, pasien dimasukkan dalam kelompok yang akan menerima simvastatin 40 mg dan plasebo. Setelah dilakukan pemantauan selama 5 tahun, terdapat penurunan risiko relatif kejadian infark miokard sebesar 37.5%.

Satu hal yang menarik dari dua penelitian ini adalah, populasi pasien pada penelitian ini memiliki profil lipid yang baik-sedang (near optimal-borderline high). Penelitian ini memberikan simpulan bahwa manfaat statin pada penyandang diabetes masih terjadi, bahkan pada individu dengan profil lipid awal yang baik.

Statin pada penyakit jantung koroner

Penyandang penyakit jantung koroner dengan dislipidemia, merupakan populasi risiko tinggi, sehingga perlu perhatian khusus. Penelitian oleh LaRosa JC et al melibatkan 10.001 penyandang penyakit jantung koroner, dengan kadar kolesterol LDL awal dibawah 130 mg/dl. Penurunan lipid secara intensif dilakukan menggunakan 80 mg atorvastatin. Sebagai kelompok kontrol adalah pemberian 10 mg atorvastatin.

Setelah dilakukan pemantauan selama 4,9 tahun, kadar LDL akhir yang dicapai sebesar 77 mg/dl pada kelompok 80 mg atorvastatin, dan 101 mg/dl pada kelompok 10 mg atorvastatin. Pada kelompok 80 mg atorvastatin, terdapat penurunan kejadian risiko relatif kejadian kardiovaskular sebesar 22%.

Manfaat pemberian atorvastatin secara dini pada 3086 penyandang sindrom koroner akut, dipelajari oleh Schwartz GG et al. Pasien secara acak dimasukkan dalam kelompok 80 mg atorvastatin atau plasebo. Pemberian 80 mg atorvastatin atau plasebo, dilakukan dalam waktu 24-92 jam setelah pasien masuk rumah sakit. Penurunan parameter primer (mortalitas dan infark miokard), ditemukan pada kelompok 80 mg atorvastatin dibandingkan plasebo, dengan nilai relative risk: 0,84 (95% confidence interval, 0,70-1.00; P=0,048). Pemberian 80 mg atorvastatin dinilai aman karena minimnya efek samping yang dijumpai.

Terapi dengan statin dinilai aman, karena minimnya efek samping yang dijumpai. Walau efek samping yang ditemukan pada berbagai jurnal tergolong ringan, diperlukan pemantauan pada pasien yang menerima terapi statin. Efek samping seperti rabdiomyolisis, dapat dipantau dengan pemeriksaan kreatin kinase darah, khususnya pada individu yang menerima statin dosis tinggi.

Berdasarkan guideline American Heart Association, target nilai LDL yang menjadi acuan adalah kurang dari 100 mg/dl, untuk penyandang penyakit jantung koroner atau diabetes. Bahkan target dibawah 70 mg/dl, merupakan target yang dianjurkan pada individu dengan risiko sangat tinggi (penyandang penyakit jantung koroner ditambah salah satu dari diabetes, merokok atau dislipidemia). Berbagai penelitian ini memberikan bukti manfaat statin pada penyandang diabetes dan penyakit jantung koroner, untuk pencegahan komplikasi kardiovaskular dan mortalitas.