Ethicaldigest

AspireAssist Alat Baru Atasi Obesitas

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui penggunaan alat bantu untuk terapi obesitas, pada 14 Juni 2016. Alat ini terdiri dari selang dan tabung yang berfungsi untuk mengalirkan sebagian isi perut, setelah seorang dengan obesitas mengonsumsi makanan.

Namun, perangkat medis yang dinamai AspireAssist ini tidak boleh digunakan oleh mereka yang mengalami masalah gangguan makan. Alat ini dianjurkan bagi mereka dengan usia 22 tahun ke atas yang mengalami obesitas moderate, dengan body mass index setidaknya 35-55. Atau, mereka dengan obesitas yang gagal menggunakan terapi bukan bedah, dalam menurunkan berat badan.

“Alat ini akan membantu penggunanya memberi kontrol yang efektif, terutama dalam hal penyerapan kalori, yang merupakan prinsip utama dalam manajemen terapi penurunan berat badan,” kata dr. William Maisel, ilmuwan FDA. Setelah dilakukan pemasangan alat ini pada tubuh, pasien harus rutin melakukan pemantauan berkala kondisi kesehatanya. Juga perlu mengikuti program gaya hidup sehat, untuk  membantu mengembangkan kebiasaan makan yang baik dan sehat serta mengurangi asupan kalori.

Untuk menempatkan alat ini pada tubuh seseorang, dokter bedah akan menempatkan tabung kecil dan selangnya melalui prosedur bedah mikro di bagian perut pasien. Setelah itu, dipasang tempat penampungan yang dapat mengeluarkan isi perut, di bagian luar perut.

Alat ini digunakan setelah pasien mengonsumsi makanan sekitar 20-30 menit. Diletakkan sebuah konektor di selang, yang menghubungkan tabung dalam perut. Dengan batuan alat ini, pasien dapat membuka katup dan mengeluarkan isi perutnya. Setelah katup dibuka dengan bantuan konektor eksternal, dibutuhkan waktu 5-10 menit untuk dapat mengeluarkan isi makanan dan memasukannya ke toilet. Alat ini setidaknya mampu menghilangkan sebanyak 30% dari kalori yang dikonsumsi.

FDA melakukan pengamatan pada uji klinis yang dilakukan terhadap 111 pasien obesitas, yang menerima terapi kombinasi menggunakan AspireAssist dan menjalani terapi gaya hidup standard, dan terhadap 60 pasien kontrol yang hanya menerima terapi gaya hidup saja. Setelah terapi selama satu tahun, pada kelompok yang menggunakan AspireAssist terjadi penurunan berat badan, rata-rata sebesar 12,1% dari total berat badan mereka sebelumnya. Sementara pada kelompok kontrol yang hanya melakukan modifikasi gaya hidup, hanya terjadi penurunan berat badan sebesar 3,6%.

Dalam penelitian ini terjadi peningkatan kualitas hidup pasien pada kedua kelompok, dikaitkan dengan beberapa kondisi penyakit seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Saat menggunakan alat ini, pasien diwajibkan rutin melakukan check-up kondisi kesehatannya ke dokter. Hal itu dimaksudkan selain untuk memantau penurunan berat badan, juga untuk penyesuaian alat karena lingkar perut yang mengecil, mungkin membutuhkan penyesuaian panjang selang yang keluar tubuh.

Alat ini memiliki fungsi keamanan di bagian luarnya, yang secara otomatis akan mengunci ketika tabung telah bekerja, dan membuka sebanyak 115 siklus (6 minggu terapi), sehingga pasien perlu kembali ke dokter untuk mendapatkan port yang baru. Juga untuk memastikan pasien menggunakan alat dengan benar selama terapi. Beberapa efek samping penggunaan AspireAssist yang mungkin muncul pada pasien meliputi mual, muntah, sembelit dan diare.

Risiko efek samping yang lain bisa berasal dari prosedur bedah mikro yang dilakukan, seperti infeksi pada bekas luka sayatan di perut, perdarahan dan perut kembung. Ada kemungkinan, pasien pada hari-hari pertama mengalami ketidaknyamanan karena di dalam perutnya ditempatkan selang dan juga tabung. Kontra indikasi pemasangan alat ini meliputi pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol, wanita hamil dan menyusui serta mereka yang mengalami gangguan pembekuan darah. AspireAssist diproduksi oleh Aspire Bariatrics, yang berlokasi di Pennsylvania.