Ethicaldigest

Obat-obatan Yang Bekerja Menurunkan Gula Darah Prandial (Bagian 2)

Hiperglikemia setelah makan bisa diatasi dengan obat-obatan yang ada saat ini. selain meglitinide dan Alpha-glucosidase inhibitors, berikut obat-obatan lain yang bisa mengedalikan gula darah prandial.

Thiazolidinedione

Kelas obat thiazolidinedione, pengaktifasi peroxisome proliferator-activated receptor-γ (PPAR-γ), seperti troglitazone, rosiglitazone atau pioglitazone, adalah agen yang dapat meningkatkan sensitifitas insulin dan umumnya tidak digunakan sebagai sekresi insulin. Meski demikian, sebagaimana diperlihatkan oleh troglitazone, saat digunakan pada subyek dengan gangguan toleransi glukosa, dapat memperbaiki sekresi insulin dan menurunkan kadar hiperglikemia postprandial.

Efek antidiabetes thiazolidinedione, sudah diteliti dengan hasil yang baik. Pemberian agen ini dalam jangka panjang memperbaiki homeostasis, dengan meningkatkan sensitifitas insulin pada berbagai model binatang, dengan obesitas dan diabetes. Juga pada manusia. Thiazolidinedione bekerja  mengikat PPAR-gamma pada berbagai jaringan, untuk mempengaruhi ekspresi sejumlah protein pengode gen, yang terlibat dalam metabolisme protein dan lipid, fungsi endotel dan aterogenesis.

Agonis PPAR-γ terlihat memiliki efek anti inflamasi, dan dapat memperbaiki fungsi endotel dengan meregulasi kondisi redoks seluler. Thiazolidinediones juga terbukti dapat menurunkan penanda inflamasi seperti hsCRP, dan memperbaiki FMD dari arteri brachial. Dalam penelitian klinis acak berskala besar, penggunaan pioglitazone pada 5238 pasien dengan diabetes tipe 2 dengan penyakit makrovaskular, dapat menurunkan outcome buruk kardiovaskular, dibanding kelompok plasebo. Pada penelitian ini, thiazolidinediones digunakan bersamaan dengan obat penurun glukosa dan obat lainnya.

Pioglitazone juga dilaporkan menurunkan kecepatan progresi ketebalan intima media karotid dan aterosklerosis koroner, yang dinilai dengan intravascular ultrasound imaging, saat dibandingkan dengan glimepiride.

Insulin

Penambahan insulin adalah pilihan lain dari terapi obat oral. Insulin sangat efektif dalam menurunkan kadar gula darah post pradial da n puasa. Insulin basal biasanya lebih efektif dalam menurunkan kadar gula darah puasa. Sementara insulin prandial atau mealtime, lebih efektif menurunkan kadar gula darah postprandial.

Holman dan kawan-kawan pernah meneliti mengenai efek regimen insulin analog berbeda pada A1c dan parameter lain dari kontrol glukosa, termasuk kadar glukosa postprandial. Ini adalah penelitian multisenter label terbuka selama 3 tahun,  melibatkan 708 pasien yang memiliki kontrol gula darah suboptimal (A1C ≥8,5%), meski telah menggunakan metformin dan sulfonylurea.

Pasien secara acak diberi biphasic insulin aspart dua kali sehari, prandial insulin aspart 3 kali atau basal insulin detemir sekali atau dua kali sehari. Dosis median adalah 0,78, 0,94, dan 1,03 unit/kg/hari, secara berurtutan. Di tahun ketiga, kadar A1C 7,1% pada insulin biphasic, 6,8% pada insulin prandial, dan 6.9% pada insulin basal.

Penurunan kadar glukosa darah postprandial, lebih besar secara signifikan pada kelompok insulin prandial. Dari nilai baseline 227 mg/dL, kadar gula darah postprandial turun 61, 85, dan 67 mg/dL pada kelompok insulin biphasic, prandial, dan basal secara berurutan. (P<.001 biphasic vs prandial; P=.04 biphasic vs basal; P=.007 prandial vs basal).

Obat baru

Ada beberapa obat baru dengan efek menurunkan glukosa, yang dapat memberi manfaat klinis. Obat-obatan tersebut meliputi agonist reseptor glucagon-like peptide-1 (GLP-1) suntik dan dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) inhibitor oral. Agonist reseptor GLP-1, seperti exenatide, menstimulasi sekresi insulin yang diinduksi nutrient, dan menurunkan sekresi glukagon yang tidak tepat. Juga, menunda pengosongan lambung dan menurunkan selera makan. Obat-obatan ini berisiko rendah menyebabkan hipoglikemia.

DPP-4 inhibitors, sitagliptin dan vildagliptin, umumnya tidak berpengaruh pada berat badan, dan memiliki efek gastrointestinal yang lebih kecil daripada agonist reseptor GLP-1. Vildagliptin umumnya dapat ditoleransi dengan baik, diberikan secara monoterapi ataui kombinasi dengan glyburide atau pioglitazone, dan tidak menyebabkan hipoglikemia. Pemberian bersama vildagliptin dengan glyburide atau pioglitazone pada pasien dengan diabetes tipe 2, memperbaiki kontrol glikemia postprandial tanpa efek pada farmakokinetik obat.

Obat-obatan Yang Bekerja Menurunkan Gula Darah Prandial