Ethicaldigest

Jumlah Protein Yang Tepat Untuk Lansia

Dalam pencegahan dan pengobatan sarcopenia, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan. Antara lain dengan mengatur pola makan, meningkatkan latihan fisik atau olah raga dan terapi farmakologis.

“Ada beberapa yang sudah cukup establish, ada juga beberapa yang masih dalam penelitian. ACE inhibitor, misalnya, dikatakan punya efek positif tapi masih dalam penelitian,” ucap Prof. dr. Siti Setiati, Sp.PD-KGer, dari Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

“Ada satu masalah pada orang lanjut usia (lansia). Semakin usia bertambah akan terjadi resistensi anabolik, yaitu kemampuan untuk mensintesis protein menjadi menurun. Kalau, lansia mengonsumsi protein sangat rendah, sintesisnya akan terganggu. Karena itu, perlu asupan yang lebih tinggi,” kata Prof. Siti.

Dalam diet, pemberian protein dosis tinggi dapat mencegah terjadinya sarcopenia pada lansia. Dulu ada anggapan bahwa asupan protein sebanyak 0,8gram/kg berat badan sudah cukup. Saat ini, banyak penelitian mengatakan bahwa asupan protein jangan terlalu rendah. “Asupan harian sebesar 1,2-1,5 g/kg berat badan  dilaporkan dapat mencegah sarkopenia,” kata Prof. Siti. 

Yang perlu diperhatikan adalah jenis proteinnya. Yang disarankan adalah asam amino esensial dan non esensial, terutama yang mengandung leucin. “Leucin terbukti dapat menstimulai sintesis protein di otot,” tambah Guru Besar FK Universitas Indonesia itu.

Asupan protein yang rendah berhubungan dengan menurunnya masa otot bebas lemak (lean mass). Ada penelitian yang melibatkan 2066 orang berusia 70-79 tahun, dilakukan selama 3 tahun. Penelitian ini memperlihatkan bahwa asupan protein sebanyak 0,7 gram/kg berat badan (pada quintil 1) berhubungan dengan penurunan masa otot yang lebih besar dibandingkan orang yang mengonsumsi protein 1,1 gram/kg berat badan (pada quintile 5).

Penelitian oleh Paddon-Jones dan kawan-kawan menunjukkan bahwa makanan yang kaya protein, dapat menstimulasi sintesis protein otot, sampai tingkat yang sama antara orang usia muda dan lansia. “Yang menarik, cukup tinggi dosis protein yang disarankan,” kata Prof. Siti. Yang disarankan adalah 20-30 gram/kg berat badan per sekali makan. Jika makan 3 kali sehari, maka total protein satu hari adalah 80-90 gram/kg berat badan.

Paddon-Jones dan kawan-kawan dalam satu publikasinya juga mengatakan bahwa jumlah protein dalam setiap kali makan harus sama. “Kalau di luar negeri, rekomendasinya adalah 30gram/kg berat badan. Orang Indonesia, karena badannya lebih kecil, maka dosisnya lebih kecil. Sekitar 15-20 gram/kg berat badan untuk sekali makan,” ucap Prof. Siti.