Ethicaldigest

Probiotik Pengaruhi Sistim Imun

Dalam berbagai penelitian diketahui beberapa mekanisme kerja probiotik dalam menjaga kesehatan. Seperti, memberikan efek antagonisme secara langsung, menstimulir sistim immune, meningkatkan produksi miusin, menurunkan pH serta menekan aktivitas enzim penghasil amin yang bersifat toksik dan karsinogenik dari bakteri.

Secara garis besar, mukosa saluran pencernaan merupakan barier utama untuk mengeliminasi antigen yang masuk melalui makanan. Saluran pencernaan memiliki pertahanan alami yang terdiri dari saliva, asam lambung, peristaltik dan intestinal proteolisis. Apabila jumlah antigen melebihi kapasitas pertahanan alamiah, maka antigen akan masuk ke dalam tubuh dan bermanifestasi klinis sebagai keluhan atau penyakit.

Menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, staf Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, mikroflora dalam saluran pencernaan merupakan populasi kompleks. Terdiri dari berbagai jenis mikroba untuk mempertahankan homeostasis sistem pencernaan. Keseimbangan antara mekanisme pertahanan tubuhdan antigen dalam tubuh, menghasilkan status imunitas yang baik dan akan sangat menguntungkan imunitas mukosa.

Kriteria utama menyeleksi strain probiotik, adalah kemampuannya melekat pada permukaan usus. Pelekatan pada mukosa memperpanjang waktu probiotik untuk berperan dalam sistem imun saluran pencernaan.

Nanang Sukmana dalam studi yang dilakukan tahun 2006 melaporkan, probiotik dapat mempengaruhi perubahan sistem imun di saluran pencernaan. Bakteri asam laktat (BAL) dan bifidobakteria terbukti dapat menstimulir sistem imun, pada orang sehat mau pun yang sakit. Beberapa strain dari BAL telah terbukti meningkatkan respon imun humoral spesifik IgA.

Probiotik mampu menstimulir sistem imun, akibat adanya senyawa peptidoglikan dan lipopolisakarida dalam dinding selnya. Komponen dinding sel bakteri probiotik yang dikenal sebagai muramil peptida, dapat memacu sistem imun. Selain itu, suplai asam amino yang diproduksi probiotik secara tidak langsung dapat meningkatkan sistem immune.

Vintini dan kawan-kawan tahun 2000 juga melaporkan, telah diketahui beberapa BAL yang dapat menstimulir berbagai respon imun mukosal baik spesifik mau pun non spesifik. Penelitian yang dilakukan Gill dan kawan-kawan tahun 2001, menunjukkan bahwa pemberian susu rendah lemak 200 ml yang mengandung Bifidobacterium lactis HN019 5x 1010 koloni setiap hari selama 3 minggu kepada 30 orang subjek lansia sehat berusia 63-84 tahun (rata-rata 69 tahun), dapat meningkatkan fungsi imunitas selular, yaitu aktivitas sel NK sebesar 61,8%.