Ethicaldigest

Kontroversi APE 1

Pada penderita anemia karena kanker, pengelolaan terbaik adalah dengan mengatasi penyebab anemia. Beberapa penyebab, seperti defisiensi nutrisional, mudah diidentifikasi dan diobati. Keadaan-keadaan lain, seperti adanya perdarahan samar, infeksi atau hemolisis sel darah merah, memerlukan evaluasi mendalam dan terapi yang tepat. Kalau anemia tidak begitu nyata, penderita biasanya tidak bergejala. Namun, pemeriksaan baku seperti pemeriksaan darah rutin harus dilakukan.

“Bila anemia disebabkan oleh kemoterapi, pemberian kemoterapi pada siklus berikutnya dapat ditunda sampai Hbnya meningkat lagi,” ucap dr. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM dari Divisi Hematologi Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI/RSCM. Untuk meningkatkan kadar Hb, penderita bias diberi agen yang dapat menstimulasi eritropoiesis atau tranfusi darah.

Agen penstimulasi eritropoiesis

Awalnya, agen penstimulasi eritropoiesis digunakan untuk memperbaiki anemia pada pasien dengan gagal ginjal kronis. Ada tiga agen yang dapat digunakan: epoetin-α, epoetin-β dan darbepoetin-α. Ketiganya menunjukkan efikasi dan keterbatasan yang sama. Penelitian menunjukkan, agen ini aman jika digunakan sesuai anjuran.

Beberapa penelitian juga memperlihatkan manfaat pemberian agen-agen ini pada pasien dengan kanker. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan rekombinan EPO manusia untuk mengobati kanker pada pasien kanker meningkatkan kadar hemoglobin, menurunkan kebutuhan transfuse darah dan memperbaiki kualitas hidup pasien, terutama memperbaiki gejala fatigue. Terapi EPO juga dapat memperbaiki fungsi kognitif, pada pasien yang menjalani kemoterapi.

Walau demikian, banyak ahli yang mempertanyakan keamanannya. Sebab, dalam beberapa penelitian terbaru ditemukan adanya dampak negatif dari terapi ini terhadap harapan hidup penderita dan control terhadap kanker. Satu tinjauan berdasarkan pada beberapa penelitian fase III yang pernah dipublikasi dan satu meta analisa, menunjukkan adanya peningkatan risiko venous thromboembolism dan penurunan harapan hidup pada pasien kanker dengan anemia, yang diobati dengan APE (agen penstimulasi eritropoiesis).

Penelitian-penelitian tersebut juga menemukan adanya perbedaan variabilitas yang luas, dalam tujuan terapeutik dan pada karakteristik pasien yang menjalani pengobatan dengan APE. Perlu analisa secara hati-hati terhadap data-data yang ada berkenaan efikasi dan keamanan agen-agen ini.

Beberapa penelitian membuktikan, EPA mampu meningkatkan kadar hemoglobin pada sebagian besar pasien anemia dengan kanker. Suatu tinjauan terhadap 57 penelitian dan 9.353 pasien dengan kanker menunjukkan, pengobatan dengan APE menurunkan kebutuhan tranfusi darah sampai 36%, dan meningkatkan angka respon hematologis. Hal ini terlihat dari peningkatan hemoglobin lebih dari 2 g/dl, ketika dibandingkan tanpa pengobatan dengan APE.

Berkenaan dengan perbaikan kualitas hidup, beberapa hasil penelitian saling bertentangan. Ada tinjauan sistematis yang mengevaluasi agen-agen yang ada, untuk pengobatan fatigue terkait kanker. Tinjauan tersebut mengevaluasi 10 penelitian dengan EPO, melibatkan 2226 pasien dengan kanker yang mendapat kemoterapi, dan dengan kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl. Hasilnya, kelompok yang mendapat APO mengalami penurunan signifikan gejala fatigue terkait kanker (p = 0.008).

Penelitian lain dilakukan Littlewood dan rekan. Mereka mengevaluasi respon terhadap EPO, pada pasien dengan malignansi hematologis. Pasien kanker dengan anemia yang menjalani kemoterapi berbasis non platinum yang terlibat, dibagi berdasar jenis tumor (hematologi atau tumor padat). Rata-rata peningkatan kadar hemoglobin pada pasien dengan malignansi hematologis lebih besar dengan EPO, disbanding plasebo (2,2 vs 0,3 g/dl). Pasien yang diobati dengan EPO mengalami perbaikan kualitas hidup, sementara pasien yang diobati dengan placebo kualitas hidupnya menurun. Penelitian ini belum membuktikan adaya manfaat untuk harapan hidup pasien, namun statistic memperkirakan adanya tren perbaikan harapan hidup secara keseluruhan pada pasien yang menggunakan EPO.