Ethicaldigest

Asma karena GERD

Asma merupakan penyakit saluran nafas kronis yang ditandai sumbatan jalan nafas, hiperrespon bronkial dan peradangan. Banyak faktor yang dapat memicu dan kondisi-kondisi komorbid, yang dapat meningkatkan gejala asma dan/atau mempercepat pemburukan asma. The Expert Panel Report 3: Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma menyebut gastroesophageal reflux disease (GERD) sebagai suatu kondisi komorbid asma, dan menganjurkan pengobatan GERD pada pasien asma yang terindikasi mengalami GERD.

“Penelitian menunjukkan, sekitar 55-82% pasien asma mempunyai gejala GERD. Sedangkan hasil pemeriksaan endoskopi pada pasien asma, menunjukkan kekerapan esofagitis antara 27-43%,” kata Prof. Faisal Yunus, Sp.P dari RS Persahabatan, Jakarta.  Frekuensi GERD pada penderita asma, secara pasti tidak diketahui. Tapi, diperkirakan antara 34-89%.

Dalam penelitian yang dilakukan di Perancis tahun 1980, tercatat 65% pasien asma memiliki gejala refluks. Sementara penelitian oleh Harding dan kawan-kawan tahun 1999 melaporkan bahwa 72% pasien asma dengan gejala refluks, mempunyai hasil pemantauan pH esofagus 24 jam yang abnormal.  Penelitian lain dengan teknik yang sama, menemukan abnormalitas asam esofagus pada 69% pasien asma dengan gejala refluks.

Penelitian Sontag dan kawan-kawan menggunakan endoskopi dan biopsi menemukan, 39,3% pasien asma mempunyai esofagitis atau Barret esophagus. Sedangkan Nakase dan kawan-kawan menemukan, pada pemeriksaan endoskopi 72 pasien asma dewasa terdapat  27,8% kerusakan mukosa esofagus. Penelitian di RS Persahabatan menemukan, 50% pasien asma persisten sedang dengan gejala refluks terbukti esofagitis erosive secara endoskopi.

Dikatakan oleh Prof. Faisal bahwa pasien asma mungkin mengalami gejala-gejala saluran nafas terkait refluks asam, yang meliputi batuk, sesak nafas dan mengi. “Pasien asma tersebut mungkin membutuhkan inhaler agonis beta-adrenergik, selama periode gejala refluks terjadi,” katanya. Suatu penelitian yang dilakukan Fields dan kawan-kawan melaporkan bahwa 77% pasien asma, mengeluh rasa panas di dada (heartburn), 55% mengeluh regurgitasi, 24% mengeluh kesulitan menelan, 41% tercatat mengalami gesala respirasi terkait refluks dan 28% mengggunakan inhaler saat refluks muncul.

Penelitian di RS Persahabatan melaporkan, 52,8% pasien asma persisten sedang mengeluh gejala respirasi terkait refluks. Tapi, perlubdiingat bahwa beberapa pasien asma mungkin mengalami GERD tanpa gejala klasik. Irwin dan kawan-kawan melaporkan silent refluks ditemukan pada 24% pasien asma. Harding dan kawan-kawan  melaporkan bahwa refluks gastroesofagus, terjadi pada pasien asma yang stabil, meski tanpa gejala refluks dengan angka kekerapan rerata 62%.