Ethicaldigest

Terapi Tepat untuk Vertigo

Sakit kepala atau dizziness merupakan kondisi yang umum terjadi di masyarakat, akibat perasaan disorientasi. Biasanya kondisi ini dipengaruhi persepsi posisi terhadap lingkungan. Ada empat sub tipe dizziness, yaitu vertigo, disekuilibrium tanpa vertigo, presinkop, dan pusing psikofisiologis.

Vertigo secara definitif merupakan ilusi  gerakan, dan yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar. Vertigo juga dirasakan sebagai suatu perpindahan linear ataupun miring, tetapi gejala seperti ini lebih jarang dirasakan.

Kondisi ini merupakan gejala kunci yang menandakan adanya gangguan sistem vestibuler, dan kadang merupakan gejala kelainan labirin. Namun, tidak jarang vertigo merupakan gejala dari gangguan sistemik lain (misalnya, karena penggunaan obat tertentu, hipotensi, penyakit endokrin, dan sebagainya).

Ada sejumlah penyebab vertigo, yang terbagi menjadi dua jenis tergantung letaknya: di bagian pusat dan sekeliling kepala. Vertigo di bagian pusat muncul karena ada masalah pada otak atau sumsum tulang belakang. Sedang vertigo di sekeliling kepala disebabkan ada masalah pada telingan bagian dalam.

Telinga bagian dalam bisa mengalami peradangan karena terkena  penyakit, atau karena kristal atau batu kecil yang biasanya ditemukan di telinga bagian dalam mengalami pergeseran, sehingga menyebabkan iritasi pada sel rambut halus di dalam kanalis semisirkularis. Akibatnya muncul serangan vertigo; dikenal sebagai benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).

Lesi vertigo sentral dapat terjadi pada daerah pons, medulla, maupun serebelum. Kasus vertigo jenis ini terjadi sekitar 20 – 25% dari seluruh kasus vertigo, tetapi gejala gangguan keseimbangan (disekulibrium) dapat terjadi pada 50% kasus vertigo.

Penyebab vertigo sentral ini cukup bervariasi, di antaranya iskemia atau infark batang otak (penyebab terbanyak), proses demielinisasi (misalnya, pada sklerosis multipel, demielinisasi pascainfeksi), tumor pada daerah serebelopontin, neuropati kranial, tumor daerah batang otak, atau sebab-sebab lain.

Penatalaksanaan vertigo bergantung pada lama keluhan dan ketidaknyamanan, akibat gejala yang timbul serta patologi yang mendasarinya. Beberapa tindakan spesifik dapat dianjurkan untuk mengurangi keluhan vertigo. Pada penyakit Meniere, misalnya, pengurangan asupan garam dan penggunaan diuretik disarankan, untuk mengurangi tekanan endolimfatik. Untuk BPPV (benign paroxysmal positional vertigo), dapat dicoba dengan “bedside maneuver” yang disebut “Epley particle repositioning maneuver”.

Secara umum, penatalaksanaan medika-mentosa mempunyai tujuan utama mengeliminasi keluhan vertigo, memperbaiki proses-proses kompensasi, vestibuler, dan mengurangi gejala-gejala neurovegetatif atau psikoafektif. Salah satu golongan obat yang dapat digunakan untuk penanganan vertigo adalah histaminergik. Obat kelas ini diwakili oleh betahistin mesilat, yang telah digunakan sebagai antivertigo di berbagai Negara di dunia.

Betahistin merupakan prekrusor histamin. Efek antivertigo betahistin diperkirakan berasal dari efek vasodilatasi, perbaikan aliran darah pada mikrosirkulasi di telinga tengah dan sistem vestibuler. Pada pemberian per-oral, betahistin diserap dengan baik, dengan kadar puncak tercapai dalam waktu sekitar 4 jam. efek samping relatif jarang, termasuk di antaranya keluhan nyeri kepala dan mual.

Merislon adalah obat anti vertigo yang mengandung betahistine mesilate. Betahistine mesilate dapat digunakan untuk memperbaiki gangguan aliran darah pada daerah telinga dalam. Berdasar penelitian, betahistine dapat meningkatkan aliran darah pada telinga bagian dalam hingga satu setengah kali normal, dalam 30 menit setelah pemberian. Betahistin juga memperbaiki gangguan aliran darah pada skala media. Penelitian  menunjukkan, betahistine meningkatkan aliran darah pada skala media hingga setengah kali nilai normal. Dalam penelitian lain, betahistin dapat memperbaiki gangguan aliran darah dan meningkatkan aliran darah dalam jaringan otak besar hingga 10% nilai normal, dan meningkatkan aliran darah dalam jaringan otak kecil hingga 15% nilai normal. Dengan cara kerja tersebut, betahistine mesilate dapat digunakan untuk mengatasi vertigo dan gangguan keseimbangan.