Ethicaldigest

Nutrisi Tambahan untuk Pasien

Pemberian nutrisi pada pasien, harus dilakuan secara bertahap. “Tidak boleh langsung banyak, walau sipasien membutuhkan. Kita coba bertahap, biasanya dimulai dengan kebutuhan dasarnya, jika dasarnya sudah bias ditoleransi kita naikan kebutuhannya,” ujar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK, yang juga pengurus Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI). Dari sisi kualitas juga harus dipenuhi. Artinya kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak harus diberikan. Ada beberapa jenis nutrisi tambahan, yang bias membantu pasien dalam meningkatkan kondisi untuk mencapai tujuan khusus, seperti asam amino, peptide dan diet elemental, asam nukleat, serat, dan hormon pertumbuhan.

Asam amino bercabang

Asam amino adalah unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai protein. Ada 2 jenis asam amino, asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak bias diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari luar/makanan. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bias diproduksi sendiri oleh tubuh.

Ada delapan asam amino esensial yang diperlukan tubuh, di antaranya merupakan asam amino bercabang yaitu valin, kasein, fenilalanin triptofan, lisin, iso bucin metionin dan threonin. Asam amino esensial terdapat pada bahan makanan dari hewan seperti susu, ikan, daging dan hati.

Branched-Chain Amino Acids (BCAA) termasuk asam amino esensial dan penting bagi kehidupan, karena tubuh tidak dapat memroduksi sendiri. BCAA merupakan asam amino esensial yang banyak dibutuhkan tubuh, sampai 35-40% dari protein dalam tubuh adalah BCAA. Kira-kira 15% dari total asam amino dalam otot skeletal adalah BCAA.

Di tubuh manusia, ada sekitar 20% dari total asupan protein pada umumnya adalah BCAA yang biasanya diperoleh dari sumber makanan dan minuman dengan bahan dasar susu. BCAA adalah leucine, isoleucine, dan valine. Zat ini lebih banyak terbentuk di otot, dan bukan dalam hati serta harus disuplai melalui makanan dan minuman.

BCAA harus ada dalam kandungan makanan/minuman, untuk menjaga jaringan otot dan berfungsi penting dalam meningkatkan sintesa protein melalui berbagai jalur, serta menambah produksi asam amino lain seperti glutamin.

Dalam suatu penelitian terlihat, BCAA penting untuk pertumbuhan otot, penyembuhan, dan mengobati kelelahan. Branched-chain amino acids menjaga jaringan otot selama latihan intensif. Suplemen ini menyediakan sebanyak 15% dari total energi selama olah fisik. Memastikan jumlah BCAA tubuh tercukupi, sebelum dan sesudah latihan, bisa mencegah terjadinya kerusakan dan mempercepat penyembuhan otot.

 Leucine (BCAA=Branched-Chain Amino Acids)

Pemacu fungsi otak. Menambah tingkat energy otot. Membantu menurunkan kadar gula darah yang berlebihan. Membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit (terutama untuk mempercepat penyembuhan luka post – operatif).

 Isoleucine (BCAA=Branched-Chain Amino Acids)

Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal. Perkembangan kecerdasan. Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh. Diperlukan untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya. Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula darah (kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).

 Valine (BCAA = Branched-Chain Amino Acids)

Memacu kemampuan mental. Memacu koordinasi otot. Membantu perbaikan jaringan yang rusak. Menjaga keseimbangan nitrogen.

 Lycine

Bahan dasar anti bodi darah. Memperkuat system sirkulasi. Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal. Bersama proline dan Vitamin C akan membentuk jaringan kolagen. Menurunkan kadar triglyserida darah berlebih. Kekurangan menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, rambut rontok, anemia, pertumbuhan terhambat dan kelainan reproduksi.

 Tryptophan

Meningkatkan penggunaan vitamin B kompleks. Meningkatkan kesehatan saraf. Menstabilkan emosi. Meningkatkan rasa tenang dan mencegah insomnia (membantu anak yang hiperaktif). Meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang penting dalam membakar lemak, untuk mencegah obesitas dan baik untuk jantung.

 Methionine

Penting untuk metabolisme lemak. Menjaga kesehatan hati, menenangkan saraf yang tegang. Mencegah penumpukan lemak di hati dan pembuluh darah arteri terutama yang mensuplai darah keotak, jantung dan ginjal. Penting untuk mencegah alergi, osteoporosis, demam rematik dan toxaemia pada kehamilan serta detoxifikasi zat-zat berbahaya pada saluran cerna.

 Threonine

Meningkatkan kemampuan usus dan proses pencernaan. Mempertahankan keseimbangan protein. Penting dalam pembentukan kolagen dan elastin. Membantu hati, jantung, system saraf pusat, otot-otot rangka dengan fungsi lipotropik. Mencegah serangan epilepsi.

 Phenylalanine

Diperlukan kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan mencegah penyakit gondok. Dipakai untuk mengatasi depresi, juga mengurangi rasa sakit akibat migrain, menstruasi dan arthritis. Menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya ingat dan daya hafal. Mengurangi obesitas.

Peptida

Penyerapan protein dan toleransi terhadap nutrisi enteral, dapat ditingkatkan dengan makanan yang mengandung peptide, daripada whole protein. Peran formulasi semacam ini dalam memperbaiki outcome pasien sakit kritis belum dapat ditegakkan, meski makanan ini banyak membantu pada pasien dengan gangguan penyerapan tertentu seperti Crohn’s disease.

Immuno-nutrien

Arginin adalah suatu asam amino yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi metabolik seperti sintesa urea, proliferasi limfosit dan penyembuhan luka. Arginin juga menstimulasi pelepasan hormon seperti insulin, prolaktin, dan hormon pertumbuhan. Arginin juga dibutuhkan untuk produksi oksida nitrat, yang mengatur aliran darah. Efek ini bias memberikan manfaat pada saluran cerna, misalnya.

Glutamin juga digunakan sebagai suplemen. Glutamin juga disebut asam amino esensial kondisional, karena walau asupan sehari-hari tidak mencukupi, dalam kondisi tertentu, kebutuhannya meningkat dan perlu suplementasi. Glutamin merupakan satu dari tiga asam amino dalam senyawa antioksidan penting glutathione, digunakan sebagai bahan baku metabolism oleh leukosit dan eritrosit. Leukosit bias menghasilkan energy dari metabolisme glutamin sebanyak metabolism glukosa. Kekurangan glutamin menurunkan fungsi makrofag dan limfosit.

Imuno nutrient lainnya adalah omega 3. Asam lemak polyunsaturated omega-3 saat ini tengah dievaluasi sebagai imun modulator dan agen antiinflamasi. Omega 3 dengan dosis sampai 5 g/hari, telah digunakan pada pasien sakit kritis dengan sepsis.

Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan makro molekul biokimia yang kompleks, memiliki bobot molekul yang tinggi. Asam ini terdiri atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) dan Asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.

Asam nukleat umumnya berada dalam inti (nukleus) sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), gula pentosa dan gugus fosfat.

Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleatter sebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribo nukleat mengandung 2-deoksiribosa). Basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat, memiliki perbedaan: adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada RNA mau pun DNA. Sedangkan timina ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA.

Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi dan mentranslasi informasi genetik; metabolism antara (intermediary metabolism) danreaksi-reaksiinformasienergi;koenzimpembawaenergi; koenzimpemindahasamasetat, zatgula,senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi. Asam nukleat merupakan polimer besar dengan ukuran yang bervariasi antara 25.000/1.000.000 s/d1 milyar. Asam nukleat baik DNA mau pun RNA, tersusun dari monomer nukleotida .

Serat

 Pada pasien rawat inap, serat bias membantu mengurangi efek dari obat-batan yang biasanya berdampak pada gangguan pencernaan, juga membantu system pencernaan. Selain itu,  membantu mengurangi resiko dari penyakit lain.

Hormon pertumbuhan

Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon berbasis peptida protein. Hormon ini merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino, rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan dan dikeluarkan oleh sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior.

Dilaporkan, pemberian hormone pertumbuhan pada pasien kekurangan hormon pertumbuhan (bukan pada orang sehat), bias memberikan hasil yang baik.Seperti penurunan lemak tubuh, meningkatkan massa otot, peningkatan kepadatan tulang, peningkatan tingkat energi, meningkatkan tekstur kulit, meningkatkan fungsi seksual dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi yang dilakukan Stanford University School of Medicine (diterbitkan awal 2007) menunjukkan,  penerapan hormone pertumbuhan pada pasien lanjut usia bias meningkatkan otot sekitar 2 kg dan penurunan lemak tubuh dengan jumlah yang sama. Sehingga, kadar gizi bias teratur dan seimbang dan terhindar dari lemak berlebih.