Ethicaldigest

Frederick Sanger, OM, CH, FRS, FAA

Frederick Sanger, OM, CH, CBE, FRS, FAA adalah seorang ahli biokimia kelahiran Inggris, yang telah dua kali mendapat Nobel di bidang Kimia. Dia lahir pada 13 Agustus 1918 di Rendcomb, suatu daerah terpencil di Gloucestershire, Inggris. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dari dari pasangan dr. Frederick Sanger, seorang dokter umum, dan isrinya Cicely Sanger.

Dr. Frederick Sanger, sang ayah, adalah seorang misionaris medis dari gereja Anglikan di Cina. Ia kemudian kembali ke Inggris karena masalah kesehatan. Dia berusia 40 tahun saat menikahi Cicely, yang berusia 4 tahun lebih muda. Ia berubah keyakinan menjadi pengikut Quaker*, setelah anak keduanya lahir. Dia membesarkan anak-anaknya sebagai pengikut Quaker. Ibunya sendiri adalah putri dari pengusaha katun yang kaya dan punya latar belakang Quaker, tapi Cicely bukan seorang Quaker.

Saat Sanger berusia 5 tahun, keluarganya pindah ke desa kecil bernama Tanworth-in-Arden, di Warwickshire. Keluarganya terbilang kaya dan mampu memperkerjakan guru untuk mengajar anak-anak. Pada 1927, di usia 9 tahun Sanger dikirim ke Downs School, sebuah sekolah, yang dijalankan oleh pengikut Quaker. Sekolah ini terletak di Malvern. Tahun 1932, di usia 14 tahun, dia dikirim ke Bryanston School di Dorset. Sekolah ini menggunakan sistim Dalton dan lebih liberal, yang mana lebih disukai Sanger. Di sekolah, dia menyukai guru-gurunya dan menyukai pelajaran ilmiah.

Dia mendapat nilai yang bagus saat lulus, dan pada 1936 dia meneruskan ke St John’s College, Cambridge, untuk belajar ilmu pegetahuan alam. Di tahun pertama, dia mengambil mata kuliah fisika, kimia, biokimia dan matematika. Karena semasa sekolah, dia tidak mendapatkan mata pelajaran matematika, dia harus berjuang di mata pelajaran ini. Di tahun kedua, dia mengganti fisika dengan fisiologi.

Kedua orang tuanya meninggal karena kanker di tahun pertamanya kuliah di Cambridge. Ayahnya meninggal di usia 60 tahun dan ibunya di usia 58 tahun. Sebagai mahasiswa keyakinan Sanger sangat dipengaruhi oleh ajaran Quaker. Dia seorang yang cinta perdamaian dan bergabung dengan organisasi-organisasi anti perang, seperti Peace Pledge Union. Berkat keterlibatannya dalam organisasi anti perang, dia bertemu calon istrinya, Joan Howe, yang belajar ekonomi di Newnham College. Mereka menikah, seelah Sanger lulus bulan Desember 1940.

Sanger mulai mempelajari insulin untuk gelar PhD pada Oktober 1940, di bawah bimbingan N.W. “Bill” Pirie. Penelitiannya adalah mempelajari apakah protein bisa didapat dari rumput. Setelah berjalan lebih dari sebulan, Pirie meninggalkan departemen dan Albert Neuberger menjadi penasehatnya. Sanger mengubah topik penelitiannya untuk mempelajari metabolisme lisin dan masalah yang lebih praktis, berkenaan dengan nitrogen kentang. Tesisnya berudul “The metabolism of the amino acid lysine in the animal body“.  Dia mendapat gelar doctor pada 1943.

Untaian insulin

Pada 1943, Sanger bergabung dengan kelompok Charles Chibnall, seorang ahli kimia protein. Chibnall telah melakukan penelitian komposisi asam amino dari insulin sapi, dan meminta Sanger melihat kelompok amino dalam protein tersebut. Sejauh itu, Sanger membiayai penelitiannya sendiri. Di kelompok Chibnall, awalnya dia didanai oleh Medical Research Council, dan dari tahun 1944 sampai 1951 oleh Beit Memorial Fellowship for Medical Research.

Keberhasilan pertama Sanger adalah menegakkan untaian asam amino lengkap dari dua rantai polipeptida insulin sapi, A pada 1952 dan B pada 1951. Sebelumnya, diduga bahwa protein adalah sesuatu yang tidak berbentuk. Dalam menegakkan rangkaian asam amino ini, Sanger membuktikan bahwa protein memiliki komposisi kimia yang pasti.

Kesimpulan dasar Sanger dalam penelitiannya adalah bahwa dua rantai polipeptida dari insulin protein, memiliki rangkaian asam amino yang pasti, dan setiap protein memiliki rangkaian yang unik. Temuan inilah yang menghantarkannya mendapat Nobel pertamanya di bidang kimia, pada 1958. Pada 1980, Sanger dan walter Gilbert berbagi penghargaan Nobel di bidang kimia untuk kontribusinya dalam menegakkan untaian dasar asam nukleik. 

Sanger yang menikah dengan Margaret Joan Howe pada 1940, memiliki tiga anak: Robin, lahir pada 1943, Peter lahir pada 1946 dan Sally Joan lahir pada 1960. Ia pensiun pada 1983 dan mendiami rumahnya, “Far Leys”, di Swaffham Bulbeck di luar Cambridge, bersebelahan dengan Sanger Wood.

Pada 1992, Wellcome Trust dan Medical Research Council mendanai Sanger Centre (sekarang bernama Sanger Institute). Institut ini terletak di Wellcome Trust Genome Campus dekat Hinxton, hanya beberapa mil dari rumah Sanger. Dia setuju untuk menamai institusi tersebut dengan namanya, ketika ditanya oleh John Sulston, direktur pendanaan, dengan syarat, “harus bagus”.

Institusi ini diresmikan sendiri oleh Sanger pada 4 Oktober 1993. Dengan staff yang hanya berjumlah 50 orang, dengan cepat institute tersebut menjadi terkemukan dalam penelitian berkenaan rangkai genom manusia. Institut saat ini memiliki pekerja 900 dan menjadi pusat riset genom terbesar di dunia.

Dia kehilangan keyakinannya dan meyebut dirinya agonistic. Dalam sebuah interview yang dipublikaskan di majalah Times tahun 2000, Sanger berkata, ”Ayah saya seorang Quaker dan saya dibesarkan sebagai seorang Quaker. Bagi mereka, kebenaran sangat penting. Saya berpaling dari keyakinan itu, berusaha mencari kebenaran, dan saya butuh bukti-bukti untuk kebenaran tersebut. Bahkan jika saya ingin percaya pada Tuhan, saya merasa sangat sulit. Saya harus melihat buktinya.”

Dia menolak penganugerahan gelar kesatria, karena dia tidak ingin dipanggil ”Sir”, tapi kemudian menerima penghargaan Ordo Merit. Pada 2007, British Biochemical Society diberi bantuan dana oleh Wellcome Trust untuk membuat katalog dan mengumpulkan catatan 35 hasil laboratorium, di mana Sanger mencatat hasil penelitiannya dari 1944 sampai 1983. Dalam laporannya, Science magazine mengatakan bahwa Sanger, “Seoarng yang paling rendah hati yang ingin kau temui.” Sanger saat ini menghabiskan waktunya berkebun di rumahnya, di Cambridgeshire.